Rabu, 07 Juli 2004

Tanabata

Sasa no ha saara sara
Nokiba ni yureru
Ohoshi-sama kiira kira
Kin-gin tsunagou

Tanabata, perayaan mitos Cina yang menyebar ke Jepang, tentang pertemuan dua bintang, Hikoboshi (Kengyu/Altair) dan Orihime (Shukujo/Vega) yang terpisahkan oleh sungai Amano (Bimasakti) demi melaksanakan tugas masing-masing dengan tekun, sang pemuda sebagai gembala sapi dan sang putri sebagai penenun kain. Hanya satu kali setahun mereka bisa berjumpa, yaitu jika langit cerah pada tanggal 7 Juli
(karena perbedaan pergeseran kalender, maka di beberapa tempat, 7 Agustus).

Legenda ini cukup populer terutama di kalangan anak-anak dan remaja, karena romantismenya.
Mereka merayakannya dengan memohonkan doa agar langit cerah demi kebahagiaan pasangan tersebut, disertai keinginan pribadi (semacam: Aku ingin sekolah di Kyoto Univ! Aku ingin ke Disneyland! dsb) yang dituliskan di secarik kertas warna-warni dan diikatkan beramai-ramai di setangkai bambu sasa yang menghiasi rumah masing-masing, setiap sudut jalan, sekolah-sekolah, fasilitas umum.
Bahkan di sekitar vila bambu muda, markas pemadam kebakaran adalah tempat yang cukup meriah untuk menggantung permohonan.

Mengapa masyarakat Jepang sampai sedemikian rupa meramaikan, tampaknya karena legenda ini mengangkat masalah ETOS KERJA. Bayangan teladan ideal yang lepas dari dimensi ritual religius: Berkorban demi amanah mulia yang mereka emban.
Mungkin ada baiknya kisah ini juga dijadikan inspirasi oleh pasangan oom-oom dan tante-tante yang terpisah samudra membentang demi menuntut secarik ilmu dan sebongkah berlian... Yahahahaha.

Versi Korea legenda inilah yang dijadikan
tema ABU Robocon 2004 Reunion of Separated Lovers, Gyeonwoo and Jiknyeo di Korea September nanti.

Tidak ada komentar: