Kamis, 28 Oktober 2021

Persaksian tentang Ayah

Hanya segelintir pihak yang mengetahui nama asli ayah saya. Selain lingkaran keluarga, paling-paling hanya pejabat yang terlibat keperluan legalisir dan tentunya jarang sekali. Satu-satunya catatan sejarah tentang nama beliau adalah sebagai penulis mahasiswa yang bersanding dengan Soe Hok Gie dan Amien Rais pada masanya, melakukan demistifikasi kultus individu terhadap Soekarno terkait peran dalam Proklamasi dan perumusan Pancasila. Selebihnya beliau dikenal dalam nama pena, dan itu pun di dalam lingkaran tertentu saja walaupun sempat cukup bergaung di jajaran elite pusat kekuasaan.
...
Tahun ini sepertinya sudah digariskan untuk kembali melakukan kalibrasi terhadap berbagai niat awal. Tiba-tiba keluarga kami dipanggil oleh semesta untuk mengurus amanat beban tanggung jawab yang telantar cukup lama.
Di tengah pandemi, ruang gerak terbatas, seolah hanya bisa megap-megap. Pihak yang menawarkan bantuan ternyata mengincar untuk kepentingan pribadi dan menusuk dari belakang.
Hampir saja kami terjebak untuk mengambil jalan pintas yang hanya akan memurukkan dalam perangkap ketidakpastian. Namun, suatu kegiatan merawat seekor kucing saya yang parah berlarut-larut tak bisa disembuhkan, menyadarkan akan betapa fana semua permainan dunia. Untungnya sekeluarga sepakat untuk tetap menelusuri jalan yang lurus membedakan yang hak dari yang batil.
Mungkin memang ada malaikat penjaga ayah saya yang masih melakukan tugasnya.

Merenungkan seperempat abad berpulangnya Ayah saya, komentar-komentar di bawah foto FB berikut adalah sebagian kesan-pesan yang terjaring dari beberapa rekan tentang sekelumit kehidupan beliau.



Tertaut juga beberapa tulisan lama rekan-rekan beliau yang pernah dipajang misalnya

Hemat materi dan energi, kaya nilai dan informasi. (Mengenang Aldy Anwar, aktivis peradaban) - BTS



Laman ini akan diperbarui seketemunya naskah-naskah lain. Terima kasih

Tidak ada komentar: