Meja yang berantakan inilah satu contoh, bahwa untuk menjadi seorang penulis besar tak perlu harus terorganisasi dengan rapi... Yahahahaha.
Tak mau kalah dengan situs-situs karya penggemarnya yang semakin canggih, desainnya diupgrade menjadi bagus, manis, penuh misteri dan penuh bungkus permen karet.
Menyambut film ketiga HP, J.K.Rowling Official Site menyediakan belantara menantang bagi para petualang internet, dan sedikit menghibur (kalau bukan menambah) rasa penasaran menanti buku selanjutnya.
Saya baru mengumpulkan harta tersembunyi berupa 4 macam coretan. Bagi yang bukan fanatik mungkin tak penting sih, tapi lumayan menarik memecahkan rahasia permainannya. Kalau ada yang menemukan lebih, atau bertambah lagi, tolong beritahu yah. Kabarnya diupdate sekali sebulan, setidaknya kita akan punya kenalan baru di "Wizard of the Month"... :)
*Warning: Spoiler, highlight daftar di bawah*
*Petunjuk bagi pemula:
Awasi tanda tanya dan angka-angka.
Penghapus akan berfungsi terbalik.
Bedakan laba-laba dengan lalat.
Cobalah menelepon.
Geser semua yang bisa digerakkan.
Letakkan segala sesuatu pada tempatnya.
Biasakan meraba tempat gelap.
*Judul buku keenam =
HP and the Half-Blood Prince.
Tebak siapa? Saya pikir Godric Gryffindor (@a@)...
Selamat menikmati.
Rabu, 30 Juni 2004
Jumat, 25 Juni 2004
Hooli-kanst
Bagi masyarakat Jepang, di antara siaran olahraga favorit yang bakal mereka bela-belain nonton:
- Yakyuu
Baseball, baik liga pro maupun amatiran koushien SMA, sumber bintang baru, wujud kekaguman pada Amerika. - Sumo!!!
Gulat khas Jepang dengan cawatnya, sebagai tradisi Shinto turun-temurun - Judo
terutama ratunya, si imut Tamura Ryoko alias Yawara-chan yang bergelimang emas kejuaraan dunia, dan pesta pernikahannya yang bergelimang intan permata. - Seputar Puroresu dan Kakutougi
Fenomena Inoki yang kemudian memperluas wilayah ke Pride dan K-1 dengan Bob Sapp-nya, Mixed Martial Arts menghiasi siaran berbagai saluran televisi dalam menyambut tahun baru.
Sepak bola ternyata belum termasuk di dalamnya.
Padahal, struktur sepak bola itu sendiri, punya makna yang sangat dalam: fullerene, yang nyaris menambah deretan pemenang nobel orang Jepang, seandainya penelitiannya terbit tidak dalam huruf keriting. Struktur ini adalah cikal bakal struktur carbon nanotube.
Bahkan walaupun ada Kapten Tsubasa, dan si Conan sedemikian tergila-gila, mereka juga setia mendukung Nakata keliling Eropa, namun sampai detik FIFA 02 digelar, rata-rata khalayak Jepang masih memandang sepakbola (dan Korea) dengan sebelah mata.
Barulah setelah itu para Office-Lady mulai mempergosipkan, "Wah, ternyata si Beckham sama si Ilhan itu ganteng juga yah," walaupun belum sampai ke perincian permainan itu sebagaimana mereka bisa membahas Baseball. Sejak itu pula lah berbagai produk komersial dari cokelat, mie instant sampai ke salon kecantikan mulai memasang wajah para pebola domestik dan internasional.
Yeah kali ini aku sama sekali tak punya akses untuk ikut heboh di Euro sebagaimana di FIFA World Cup dulu. Waktu itu sih mii-haa mii-haa.
Apapun,
terinspirasi Bend it like Beckham,
I can't stand only being the watcher,
I'm rather the
Tohoho... Willkommen, Olliver Kant!
Mii-haa = sebuah istilah untuk orang yang terbawa trend.
Ada berbagai macam penjelasan yang tidak pasti mengenai asal-usulnya, mencakup:
- sandi dalam kegiatan sumo
- nama anak putri yang booming zaman meiji
- tangga nada antara *dore* dan *sora*
Senin, 21 Juni 2004
Belang Jingga
Entah kebetulan entah sengaja, musim liburan tahun ini diramaikan oleh tiga film box office Hollywood spektakuler dengan tiga tokoh Kucing belang jingga...:
Crookshanks, Garfield, dan Puss in Boots.
Jadi terkenang Maikeru dan Chatoran.
Eits, siapa mereka? Inilah daftar singkat yang berhasil dicatat:
Crookshanks
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Sayang sekali film yang dikemas dengan apik oleh Alfonzo Cuaron, hanya memunculkan si makhluk ajaib berbulu panjang yang *georgeous* (istilahnya Hermione) ini beberapa detik sebagai piaraan biasa, tak sempat membanggakan kepahlawanan, demi menghindari rumitnya penggambaran misteri segitiga kucing tikus dan anjing seperti alur cerita yang mengasah otak dalam novel aslinya.
Di sinilah letaknya kehebatan karya tulis dibandingkan audiovisual.
Garfield the movie
Kucing pemalas ini memang masih tetap sok keren, rakus, cuek, manja, egois dan yang jelas sok beken.
Didukung animasi mulus dan suara aktor sekelas Bill Murray.
Namun sebaliknya dari HP3, film ini malah penuh aksi kepahlawanan berlebihan dengan munculnya tokoh antagonis yang dibuat-buat, menindas semangat hakuna matata. Apalagi penampilan 3Dnya ternyata memberi kesan lebih berat dan gendut daripada komik stripnya.
Garfield kini telah berusia 16 tahun, tua juga yah.
# Kritik terhadap terhadap komik dan film Garfield
Puss in Boots
Belang jingga gemerlap tahun ini, in Shrek2
Dalam kisah aslinya (yang ternyata penuh sindiran pada sistem masyarakat Eropa saat itu), ia terkenal setia melakukan segala cara demi mendandani sang majikan miskin untuk menyamar menjadi Marquis de Carabas, bahkan lihai merebut puri gergasi.
Tetap tampil gesit, imut dan sexy menggemaskan, si mpus bersepatu buts kini beraksi membawa misi parodi Shrek: merombak dan meleburkan fairy tales, justru sebagai teman tualang si gergasi hijau, ahli anggar gentleman, pemburu hadiah yang bergaya spanyol khas Zorro.
Huaaaa, Antonio Banderas, saikooo!
ホワッツマイケル
oleh Kobayashi Makoto.
Manga Jepang yang mengangkat humor dan satir dari hubungan antara kucing dengan makhluk di sekitar, terutama manusia.
Pernah terbit di ElexMedia berjudul Si Cerdik Michael.
Kesan dari komik ini:
Neko ha, neko nari ni,
fukuzatsu de aaaru.
Cha = warna teh, Tora = harimau belang, n = ? (pemanis bunyi);
Koneko Monogatari (Adventures of Chatran)
Film produksi 1988 ini sebuah pencapaian sinematik.
Dokumenter untuk anak-anak produksi Fuji Terebi ini mengangkat kisah petualangan pendewasaan seekor kucing yang hidup di peternakan Hokkaido, bersama keluarga dan teman-temannya termasuk Puusuke, sang anjing.
Dihiasi sajak yang dibaca oleh Kyon-kyon dan musik instrumentasi dari Sakamoto Ryuichi, ini adalah bingkisan yang tak boleh dilewatkan oleh penggemar kucing.
Tanpa perlu memaksa tokoh-tokohnya bertindak aneh-aneh, berlagak menjadi binatang ajaib atau berbicara seperti tokoh-tokoh di atas, seluruh perasaan mereka, dan keindahan sederhana dari siklus alam, terungkap oleh gerak-gerik yang ditangkap kamera. Pengambilan gambar film ini dilakukan pada beberapa ekor kucing belang jingga dengan usia yang berbeda-beda, sehingga alur petualangan berkembang cepat. Tak heran wajahnya berubah-ubah di beberapa kelokan jalan... (^o^)
Ternyata kabarnya beberapa kelompok pecinta binatang sempat protes. Film Chatoran ini dianggap membahayakan para aktor-aktrisnya, seperti adegan terhanyut di sungai.
Hei, ntar dulu bung, mereka kan kucing! Kucing dengan kesembilan nyawa h-a-r-u-s terbiasa menantang bahaya seperti itu...
Manusia saja yang sempat-sempatnya membuat kucing jadi piaraan malas manja yang tergantung pada majikannya, hanya bisa bergelung di atas bantal!
Ngomong-ngomong, saya juga bisa tuh syuting film Chatran, terutama mengenai kepedihan kucing-kucing piaraan, contohnya kelakuan seekor kucing belang jingga bernama Ade ini...
Sedemikian kurang kasih sayang kah sampai harus menyusu pada bayi!
Langganan:
Postingan (Atom)