Entah kebetulan entah sengaja, musim liburan tahun ini diramaikan oleh tiga film box office Hollywood spektakuler dengan tiga tokoh Kucing belang jingga...:
Crookshanks, Garfield, dan Puss in Boots.
Jadi terkenang Maikeru dan Chatoran.
Eits, siapa mereka? Inilah daftar singkat yang berhasil dicatat:
Crookshanks
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Sayang sekali film yang dikemas dengan apik oleh Alfonzo Cuaron, hanya memunculkan si makhluk ajaib berbulu panjang yang *georgeous* (istilahnya Hermione) ini beberapa detik sebagai piaraan biasa, tak sempat membanggakan kepahlawanan, demi menghindari rumitnya penggambaran misteri segitiga kucing tikus dan anjing seperti alur cerita yang mengasah otak dalam novel aslinya.
Di sinilah letaknya kehebatan karya tulis dibandingkan audiovisual.
Garfield the movie
Kucing pemalas ini memang masih tetap sok keren, rakus, cuek, manja, egois dan yang jelas sok beken.
Didukung animasi mulus dan suara aktor sekelas Bill Murray.
Namun sebaliknya dari HP3, film ini malah penuh aksi kepahlawanan berlebihan dengan munculnya tokoh antagonis yang dibuat-buat, menindas semangat hakuna matata. Apalagi penampilan 3Dnya ternyata memberi kesan lebih berat dan gendut daripada komik stripnya.
Garfield kini telah berusia 16 tahun, tua juga yah.
# Kritik terhadap terhadap komik dan film Garfield
Puss in Boots
Belang jingga gemerlap tahun ini, in Shrek2
Dalam kisah aslinya (yang ternyata penuh sindiran pada sistem masyarakat Eropa saat itu), ia terkenal setia melakukan segala cara demi mendandani sang majikan miskin untuk menyamar menjadi Marquis de Carabas, bahkan lihai merebut puri gergasi.
Tetap tampil gesit, imut dan sexy menggemaskan, si mpus bersepatu buts kini beraksi membawa misi parodi Shrek: merombak dan meleburkan fairy tales, justru sebagai teman tualang si gergasi hijau, ahli anggar gentleman, pemburu hadiah yang bergaya spanyol khas Zorro.
Huaaaa, Antonio Banderas, saikooo!
ホワッツマイケル
oleh Kobayashi Makoto.
Manga Jepang yang mengangkat humor dan satir dari hubungan antara kucing dengan makhluk di sekitar, terutama manusia.
Pernah terbit di ElexMedia berjudul Si Cerdik Michael.
Kesan dari komik ini:
Neko ha, neko nari ni,
fukuzatsu de aaaru.
Cha = warna teh, Tora = harimau belang, n = ? (pemanis bunyi);
Koneko Monogatari (Adventures of Chatran)
Film produksi 1988 ini sebuah pencapaian sinematik.
Dokumenter untuk anak-anak produksi Fuji Terebi ini mengangkat kisah petualangan pendewasaan seekor kucing yang hidup di peternakan Hokkaido, bersama keluarga dan teman-temannya termasuk Puusuke, sang anjing.
Dihiasi sajak yang dibaca oleh Kyon-kyon dan musik instrumentasi dari Sakamoto Ryuichi, ini adalah bingkisan yang tak boleh dilewatkan oleh penggemar kucing.
Tanpa perlu memaksa tokoh-tokohnya bertindak aneh-aneh, berlagak menjadi binatang ajaib atau berbicara seperti tokoh-tokoh di atas, seluruh perasaan mereka, dan keindahan sederhana dari siklus alam, terungkap oleh gerak-gerik yang ditangkap kamera. Pengambilan gambar film ini dilakukan pada beberapa ekor kucing belang jingga dengan usia yang berbeda-beda, sehingga alur petualangan berkembang cepat. Tak heran wajahnya berubah-ubah di beberapa kelokan jalan... (^o^)
Ternyata kabarnya beberapa kelompok pecinta binatang sempat protes. Film Chatoran ini dianggap membahayakan para aktor-aktrisnya, seperti adegan terhanyut di sungai.
Hei, ntar dulu bung, mereka kan kucing! Kucing dengan kesembilan nyawa h-a-r-u-s terbiasa menantang bahaya seperti itu...
Manusia saja yang sempat-sempatnya membuat kucing jadi piaraan malas manja yang tergantung pada majikannya, hanya bisa bergelung di atas bantal!
Ngomong-ngomong, saya juga bisa tuh syuting film Chatran, terutama mengenai kepedihan kucing-kucing piaraan, contohnya kelakuan seekor kucing belang jingga bernama Ade ini...
Sedemikian kurang kasih sayang kah sampai harus menyusu pada bayi!
1 komentar:
Kucing2 lucu. Kayanya warna belang jingga cukup tenar
Posting Komentar