Kamis, 24 Agustus 2006

When Life Hands You Lemons...

Seperti yang pernah saya catat pada BambuMuda: bambumuda: Maruzen dan Lemon, di Jepang, "Lemon" akan mengingatkan pada cerpen karya Kajii Motojiro, yang mengungkapkan buah ini sebagai simbol perubahan zaman dan culture-shock di Jepang.

Lemon itu sendiri adalah buah yang sangat bermanfaat untuk menghilangkan bau amis lauk-pauk, dan penuh vitamin C untuk kesehatan dan kecantikan. Kabarnya disebarkan oleh para pedagang Arab, bahkan sejak sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, Tak pernah ketinggalan pada bumbu masak di daerah India dan Mediterania (Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Selatan).

chickenlemonzNamun, entah mengapa, di Amerika lemons malah dianggap buruk. Bahkan ada peribahasa:
When life hands you lemons, make lemonade.

Artinya nasihat untuk mengubah keadaan buruk menjadi sesuatu yang bagus, biasa dikutip dalam petuah-petuah bisnis.

Suatu hari, tiba-tiba teman saya yang kini sudah almarhum itu menyerahkan buah lemon ke genggaman saya. Dasar memang hobi, serta-merta saya memakannya seperti biasa.
Karena semboyan saya: When life hands you lemons,
peel it, chew it, and swallow it tastefully.


Dia kaget, dan teriak marah: "Tidaaak! Kamu ngabisin semuanya, itu kan buat bikin lemon tea!" Hahah, gak zaman.
Karena semboyan dia: When life hands you lemons,
slice it thin, and serve with tea to everybody!


Mungkin cuma itu kenangan yang agak positif dan altruis, karena selain itu obrolannya dalam perkenalan singkat tersebut, selalu suram penuh awan kelabu...

N.B: Kajii Motojiro, meninggal pada usia 31 karena sakit paru-paru (??), adalah pelopor sastra Jepang awal abad 20, dengan daya tarik pengungkapan perasaan secara pribadi. Mengkritik masa remaja dan mengucapkan selamat tinggal padanya, menangkap perasaan-perasaan ekstrem yang menguasai bagian hidup seseorang.

Tidak ada komentar: