Senin, 04 Juni 2007

Kutukan sang Mawar Ungu ・紫のバラの呪い

Tersebutlah suatu hari, saya mengantar adik sepupu ke lokakarya terjemahan yang dipandu oleh Nalti Kikuchi. (Perhatian: Walaupun namanya Kiku- berarti serunai, judul tulisan ini gak ada hubungan dengan film keren Kutukan Serunai Emas Gong Li - Chow Yun Fat!)

Nalti Kikuchi ini adalah orang Indonesia bersuami Jepang, guru bahasa yang menyambi sebagai penerjemah komik Topeng Kaca... Towewew.

Tentu saja serta-merta saya menanyakan, mengapa murasaki no bara dalam manga itu diterjemahkan menjadi mawar jingga oleh Elex. Padahal dilihat dari ujung dunia manapun, murasaki itu artinya ungu. Dia membela diri, awalnya dia menerjemahkan sebagai mawar ungu. Tetapi menurut editor, mawar ungu itu tidak ada di Indonesia, sehingga agar mudah dimengerti, diputuskan ganti jadi jingga saja. Toh jingga mirip dengan ungu, katanya... BUTA WARNA KAH?
Sudah jelas warna ungu itu adalah campuran dari merah dan biru, sedangkan warna jingga adalah campuran dari merah dan kuning, tidak ada tawar-menawar. Mirip apanya!!!

Sebuah keputusan yang sembarangan. Bukankah warna ungu itu dipilih oleh pengarang justru karena kelangkaannya di tahun 75-an (saat manga tersebut dimulai), membuat sang mawar sedemikian berharga mahal dan istimewa sebagai pusat cerita.
Di tahun 90-an (saat manga ini mulai diterjemahkan ke bahasa Indonesia sedangkan kelanjutannya mulai tersendat di negeri asal), mawar ungu sudah lumayan menjadi barang obralan di mana-mana. Saya sendiri sering melihatnya di pasar kembang dan kota bunga.

murasakinobara





(Gambar dari flickr kikij)







Seandainya, ada pendapat bahwa judul bab "Bayang-bayang Jingga" terdengar lebih berima daripada "Bayang-bayang Ungu", maka seharusnya tindakan itu disertai usaha penggantian warna dalam semua gambar sampul ataupun sisipan yang melukiskan mawar ungu sebagai latar belakang sosok Hayami Masumi.

Lalu saya usulkan, agar aman gunakan istilah mawar lembayung saja. Bukankah lembayung adalah bunga berwarna ungu (hyacinth), sedangkan di dalam kamus dia juga bisa berarti jingga.
Lembayung adalah satu-satunya penghubung warna ungu dan jingga, karena ia menjadi kosakata yang menggambarkan warna langit saat fajar menyingsing dan senja menjelang: Ungu bersemburat jingga.

"Hee, yah tapi 'mawar lembayung', kedengarannya tidak enak 'kan?"

Siapa bilang tidak enak! Inilah kesalahan para penerjemah bahasa Jepang, di saat mereka fasih dengan aiueo kakikukeko yang kaku, mereka tidak sempat menghargai keluwesan bahasa Melayu-Indonesia sendiri.

masumimawarBayang-bayang Lembayung

Kurang liris puitis apa coba.
Apalagi, warna ungu (ataupun lembayung, kalau setuju pakai istilah ini) adalah suatu pengungkap suasana hati melankolis si Hayami Masumi. Kesalahan penerjemahan merusak suasana tersebut: Jingga adalah warna yang panas, penuh semangat.
***

Purple Rose Theatre: Kelompok sandiwara di Amerika.
Mungkin berafiliasi dengan Kitajima Maya yang kabur keluar negeri...

Purple Rose of Cairo: Film yang disutradarai Woody Allen.
Satu dari seratus film terbaik sepanjang masa edisi majalah Time.

Mawar Ungu Galaksi Virgo: Ketika langit terbelah.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? O:-)


= roses are (sometimes) red, but violets are (not really) blue =

biancarosaMawar ungu masih bisa muncul dari kawin silang, sementara mawar biru masih nyaris mustahil diperoleh tanpa rekayasa genetika yang tepat untuk penyesuaian derajat pH dan penyuntikan pigmen biru delphinidin.


Cakrawala Pikiran Rakyat: Mawar Biru

CSIRO Australia: Penelitian Mawar Biru Pertama Dunia (masih ungu)

Blue Roses: Sajak Rudyard Kipling mengenai mawar biru


***

sweetcandyBtw on the way busway, saya sendiri suka ungu, tapi selalu heran mengapa banyak yang menyanjung pria yang berungu-ria seperti si Hayami Masumi ataupun bapak bermotor ungu dulu itu.
Selain itu memang saya tidak menikmati romantisme bunga mawar, entahlah itu biru, ungu, jingga, kuning, putih ataupun merah jambu.

Tentu saja bagi saya masih lebih menarik hijaunya pelepah bambu...

=== stat rosa pristina nomine, nomine nuda tenemus ===

6 komentar:

Anonim mengatakan...

kalo boleh request..minta review candy ya mba..makasih banyak sklai lagi.. ^^v

Ephi Ong mengatakan...

Mbak, sejak buku berapa istilah 'mawar ungu' dipakai dalam komik ini? Dan sejak buku berapa Nalti Kikuchi menerjemahkan komik ini?

yungfbp mengatakan...

dulu pas lagi heboh-hebohnya baca topeng kaca.... emang merasa aneh juga kenapa mawar ungu tiba-tiba jadi Jingga..tapi Kanti, terus terang *terang terus*.... mawar Jingga kedengerannya lebih klik di telinga daripada mawar Ungu, apalagi Jingga salah satu warna favoritku... kekekeke:D, emang bener sih teu nyambung *baru tahu kalau di buku aslinya memang mawar ungu*.. tapi tak mengapalah tetep mempesona kok si Hayami itu *hayaaaaah:P*

fadlan mengatakan...

met kenal ya...aku sih memang pecinta ungu dan keluarganya dari lila hingga violet...setahuku warna ungu berkonotasi dengan royal family Jepang atau istilahnya warna kerajaan ceilee...wak Nalti mesti ditoel nih...masak murasaki jadi Jingga teu puguh tena naon pisan euy:)

mujayanah mengatakan...

topeng kaca sudah lama menghilang kabarnya
terakhir baca masih nggantung kisahnya ya
bikin penasaran saja
itu akhir kisahnya kek gimana sih
masumi apa jadi sama maya kitajima ?

-- hmpir lupa aku dlu pengagum topeng kaca meskipun itu komik cuman pinjem :D
sekarang sudah ga ngebet bangettt
ada sih komik nya tp g smuany ada
:D
makasih makasih mba infonya

Kanti (Hyoutan) mengatakan...

silakan cek info terbaru di
http://bambumuda.blogspot.com/search/label/x topeng kaca