Jumat, 09 Desember 2011

Bajaj Transformers

Dapat viral dari laman Ekonomi Kreatif Indonesia:

Lakon Pada Suatu Ketika dari lakonanimasi di Vimeo.
Yang tidak bisa akses, silakan cek di youtube.


Bajaj-bajaj dan ojeg-ojeg menjadi Transformers. Wow!

Tapi kenapa Transformers? Bukan Gatotkaca, tulang baja otot kawat?
(Yea Gatotkaca gak mungkin berubah dari bajaj atau ojeglah, paling juga dari tiang jemuran...)

Soal perizinannya bagaimana? Apakah harus membayar royalti kepada pemilik hak cipta Transformers? Atau yang seperti ini tidak akan dianggap plagiat karena merupakan parodi? (Saya tidak menonton satu pun film Transformers jadi belum tahu bedanya.)

Ada yang bilang mirip sama animasi Malaysia dari produser Upin-Ipin juga, berjudul Zaman Dahulu Kala atau semacamnya...

Hebatnya adalah perincian latar belakang yang indah dan meriah tentang kehidupan sehari-hari di Indonesia... Bukan lagi masakan penuh bumbu rempah-rempah, dihidangkan di atas anyaman rotan dan daun pisang, aneka warna buah-buahan dan bunga-bungaan, pelepah bambu, hewan-hewan langka, harta karun emas permata... Tapi makan Indomie, minum kopi sasetan di kios pinggir jalan... Pokoknya segala yang cepat saji dan menyampah plastik...

Sebuah penggambaran rendahnya daya beli rakyat Indonesia, sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga harian, tidak bisa proyeksi secara bulanan dengan belanja borongan yang jatuhnya jauh lebih murah dan hemat daripada eceran...

Apa pun, semoga segera tayang.



 *** 
 Pemutakhiran 14 Desember:


Ini Dia Tanggapan Lakon Animasi Soal "Transformers Cap Bajaj"
KOMPAS.com - Video animasi "Pada Suatu Ketika" terlanjur menyebar luas dan diminati publik. Akibatnya, muncul seruan/ajakan untuk mendukung video itu agar menjadi sebuah film animasi layar lebar.

Sayangnya, seruan itu ternyata berbeda dengan misi yang diinginkan para pembuatnya. Berikut adalah tanggapan dari Lakon Animasi mengenai video itu yang ditayangkan di Facebook Page mereka: 

Menanggapi perkembangan yang terjadi pada terbitan video Lakon "Pada Suatu Ketika" ( LPSK ), kami merasa perlu menginformasikan kembali latar belakang pembuatan video dan mengembalikannya pada misi semula.

Pertama, LaKON animasi bukanlah Studio Produksi Animasi, melainkan lembaga/studi pelatihan animasi yang rencananya akan dilaksanakan di kota Solo. Kami berusaha ikut berpartisipasi, dalam kapasitas yang kami punya, untuk mendukung sektor industri yang kini sudah, sedang, dan akan lebih berkembang, seperti yang sudah dimulai oleh studio-studio animasi di Jakarta-Bandung-Jogja-Batam dll.

Sebagai lembaga penciptaan SDM, kami memposisikan diri sebagai pelengkap dari institusi-institusi pelatihan lain, yang sebelumnya sudah lebih dulu ada dan berjalan. Studio LaKON baru akan dimulai pada tahun 2012, dalam format uji coba.

Kedua, Video LPSK dibuat dalam rangka uji materi pembelajaran dan pelatihan. Reel tersebut dibuat untuk menemukan bugs (cacat, kelemahan, kekurangan) yang terdapat dalam program yang tengah kami susun, baik itu dalam kurikulum, modul dan wawasan pelaksana program.

LPSK pada awalnya ditujukan untuk pemirsa terbatas di forum LaKON FB dan di media publik yang menekankan pada diskusi dan apresiasi, dalam hal ini situs video-sharing vimeo.

Tanpa mengurangi rasa hormat atas atensi dan tanggapan dari publik yang lebih luas, bahwa pada akhirnya reel tersebut melebar ke media lain, adalah di luar tujuan penerbitan video.

Ketiga, tidak ada wacana dalam agenda kami untuk menjadikan reel/showcase kami untuk keperluan produksi komersial (film komersial, tv seri, dll). Showcase studi memang kami buat dalam kemasan 'film' (unsur cerita dan tokoh) dengan maksud untuk menghubungkan relevansi program pelatihan dengan kebutuhan industri.

Meski dalam kerangka non-komersial, kami akan tetap mempublikasikan showcase studi berikutnya ke depan, tentunya dalam forum yang lebih terbatas.

Demikian informasi ini kami sampaikan untuk memperjelas status dan misi LaKON beserta showcase studi kami.
http://tekno.kompas.com/read/2011/12/14/13105034/ini.dia.tanggapan.lakon.animasi.soal.quottransformers.cap.bajajquot

Tidak ada komentar: