Sabtu, 30 April 2022

Baca Komik Lagi

Detoks dari kecanduan menggulir webtoon selama 3-4 tahun terakhir, baca komik buku fisik rasanya sesuatu banget oy seperti menebus rindu 👀📚
Beruntung saya mendapat pasokan penawar secara bergantian dari tetangga seberang kosan, seorang kawan namanya lucu tapi cukup mengesankan pula badannya kecil dan kulitnya hitam baik budi seperti seorang seniman.

Ronde Kesatu

Konon yang dua ini rujukan favorit tetangga saya, antara pewarnaan dan pembingkaiannya.

Satu tentang cowok galau penulis obituari yang hidup dalam bayang-bayang kesuksesan ayahnya, seorang novelis. Lalu berbagai tonggak kehidupannya yang bisa saja menyambut kematian saat itu juga, ditulis ulang dalam bentuk obituari.

Yang kepikiran pas baca, sang tokoh kok enggak pernah tampak curhat ya sama kakaknya? Kayaknya dia murung melulu padahal punya privilese. Temannya juga cuma seorang ya ...

Aroma Brasilnya terasa kental, tapi malah seolah terlalu damai ... Terkenang waktu ke Rio de Janeiro 6 tahun lalu, mau turun dari taksi buat memotret mural saja, supirnya panik lihat kiri-kanan, begitu kelihatan sepintas ada orang lewat langsung saya disuruh naik lagi 🚕

P.S. Teman saya ilustrator @olafmurkenstein ternyata pernah menjadikan komik ini hadiah untuk keponakan. Saya kepikiran juga kalau dapat komiknya sendiri mau menghadiahkan ke ibu saya karena beliau sempat ikut pelatihan menulis obituari tahun lalu. Entahlah apa beliau mau baca.

Ini komik yang menang Eisner, tapi oleh saya terlewatkan di pajangan toko buku mungkin karena tampilannya seperti bacaan packbapack 🙈

Satu lagi digambar dengan pembingkaian yang sangat dinamis dan alur cerita yang sangat gore. Tentang proyek senjata pamungkas menggunakan hewan piaraan kesasar yang dikumpulkan dan dilatih demi menghindari jatuhnya korban tentara manusia.
Kasihan hewannya lucu-lucu. Semoga yang membaca jadi tersentuh untuk semakin menyayangi piaraan masing-masing.
(FB IG)

Ronde Kedua

Berhubung tetangga saya tidak mengoleksi manga (konon satu-satunya manga yang pernah dia koleksi kebetulan adalah Yotsuba&! 🍀 tapi lalu disumbangkan pula ke komunitas sesuatu) mungkin ini yang agak menyambung yang layak dipinjam, karya orang Amerika keturunan Jepang diterbitkan di Kanada 🗾

Buku coklat berisi kumpulan cerita pendek situasi keluarga yang unik, menggelikan sekaligus menjengkelkan, oh ada yang mengerikan juga. Ternyata beberapa di antaranya dapat nominasi bahkan menang penghargaan. Yang kayaknya *gue banget* judul pertama, "hortisculpture". Sepertinya semua anggota keluarga termasuk saya pernah punya fase ingin bikin karya yang enggak jelas 🌵

Buku hijau berisi satu kisah tokoh keturunan Jepang yang rempong mendudukkan jati diri kejepangannya di tengah orang kulit putih. Blak-blakan dan realistis yang cukup bikin saya gegar budaya walaupun sempat banyak bergaul dengan orang Jepang 🎎
Apakah teman-teman saya bakal merasa seperti ini kalau hidup di Amerika?
Barangkali masalah mereka ini khas Jepang atau Asia Timur, orang Indonesia tidak akan mengalami. Tentu lain lagi paket masalah yang kita hadapi.
Satu catatan seperti buku pertama ronde pertama: Orang ini temannya juga cuma satu saja?
Juga perlu introspeksi, apakah saya pernah berpura-pura tertarik pada hobi atau selera orang demi mendapatkan perhatian balasan?
Sepertinya karya lain dari pengarang ini perlu diburu semua ...
(FB IG)


Ronde Ketiga (A)

Mendekati bulan Ramadhan dikasih komik tentang makanan 🍽️

(Karya terlaris pengarangnya ada yang baru diadaptasi ke serial televisi, sayang saya belum baca. Sepertinya ketika judul itu beken, saya sedang menabung buat koleksi Pluto. Juga saat ini suasana hati sedang enggak nyaman untuk menonton jadi dilewat dulu. Konon adaptasi tersebut mengecewakan pula) 📺

Tokohnya adalah juru masak jagoan yang bersembunyi di suatu pulau di Indonesia ketika kariernya bangkrut akibat krisis ekonomi sementara rumah tangganya berantakan gara-gara dia ternyata gay queer.
Ternyata acara televisi yang dia rintis berganti wajah sebagai lomba masak yang sungguh ekstrem melayani elite 1% sehingga dia dicari untuk tampil kembali oleh para penonton dan pengelola jaringan.
Berhubung saya tidak pernah menonton acara lomba masak jadi kurang pembanding, tapi tetap bisa menikmati lah.

Putri sang tokoh mengambil alih karier ayahnya, baru berusia 17 tahu-tahu bisa masak, wow sungguh jenius tapi tampangnya kok dewasa betul ya, waktu saya usia 17 jadi mahasiswi masih sangat unyu.

Garis dan warna yang digunakan di sini sangat gelap untuk komik tentang masak memasak. Mungkin demi membangkitkan kemurungan karena ceritanya ini di masa depan yang tidak jauh dari sekarang, saat ikan segar sudah langka akibat perubahan iklim 😨
Pewarnanya sama dengan yang menggarap komik pertama ronde 1, konon seorang dewa di bidang wawarnaan, telah berkali-kali juara.

Yang aneh itu penghurufan resep, ditulis dengan tinta biru muda di atas kertas bergaris putih, nada yang sangat berbeda dari suasana sekelilingnya. Tidak ada biru tersebut di palet warna dalam setiap bingkainya. Apakah hanya agar menonjol atau ada alasan lain pakem di dunia resep atau dunia masak televisi?

Oh ya sang tokoh seperti komik-komik sebelum ini temannya juga cuma seorang, yang lain dianggap saingan atau tidak dianggap sama sekali.
(FB IG)

Ronde Ketiga (B)

Dipinjamkan berbarengan dengan komik masak yang saya pajang sebelum ini, dari penerbit yang sama, karena katanya para pengarang sering berkolaborasi dalam judul-judul lain yang belum saya baca.
Latar abad pertengahan, trilogi semacam kisah tragedi peri 🧚🏽‍♀️
Nuansa mistis mengingatkan pada manga jadul seperti Pengantin Demos atau Crystal Dragon. Gaya gambarnya juga entah kenapa berasa manga.

Konon pengarangnya adalah cewek pertama yang kebagian menggambar Batman (?)
Tapi dibandingkan dengan kedua manga tadi kok rasanya tidak ada keberpihakan khusus terhadap tokoh-tokoh cewek yang ditampilkan dalam komik ini?
(FB IG)

Ronde Keempat

Kebagian komik tebal kayak buku telepon zaman baheula. Pinjam setelah masuk bulan Ramadhan, harus mencicil baca karena tersisihkan oleh ibadah 🙃🕌
Saya baca loncat-loncat memilih episode yang paling bikin penasaran lebih dulu, lalu sempat bingung mana saja yang terlewat belum dibaca.
Kolaborasi pengarang komik ronde 3a dengan pengarang ronde 3b. Berisi terbitan ulang produk indie awal karier mereka (?) selusin cerita terpisah tentang remaja galau berkekuatan super, ditambah 6 cerita baru tentang orang-orang super yang sepertinya lebih dewasa, yang diolah setelah para pengarang mapan malang melintang di dunia komik ✒️✏️
Eksplorasi gaya berbeda-beda setiap episode, tapi kebanyakan ada ciri khas shojo manga di dalam goresan gambar maupun tema. Kekuatan super hanya latar, yang jadi sorotan adalah aneka ragam gangguan mental yang mengiringinya. Sayang saya tidak mampu mengidentifikasi inspirasinya dari manga mana saja gara-gara saya kurang fokus mengikuti shojo 🧐👧🏽
(FB IG)
#bacakomik #dirumahaja #danboard #danbogram #danbography

Tidak ada komentar: