Sebenarnya film ini kutonton bulan April, karena tertipu judulnya.
Menggambarkan satu keluarga yang berangkat bertamu ke apartemen putri tertua yang pemberontak, demi merayakan Thanksgiving bersama-sama, sementara sang putri panik mempersiapkan makan malam yang istimewa.
Berbagai masalah psikologis terungkap satu persatu dengan menarik, sampai akhirnya kita bisa memahami karakter masing-masing tokoh sambil tertawa dan menangis.
Bagi kita yang gemar film Friends, tentunya ingat betapa perayaan ini sangat penting bagi mereka, terlepas dari kasus Chandler yang trauma keluarga, dan Phoebe yang vegetarian sibuk membela hak asasi kalkun.
Di sini, makna dari Thanksgiving juga diangkat ketika si April berusaha dengan susah payah menjelaskan pada tetangganya yang tak bisa berbahasa Inggris, tentang sejarah kaum pendatang yang berhasil merebut tanah pribumi dengan pertumpahan darah, menggarapnya, dan sebagai ucapan terima kasih menyelenggarakan perayaan panen sambil mengundang kaum pribumi tersebut...
Ternyata ada beberapa gerakan yang menuntut pemaknaan kembali perayaan ini, sebagai hari belasungkawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar