Jumat, 18 Februari 2005
Mulai Bertualang
Terlebih dahulu kami harus menuntaskan tugas pertama di Medan, titipan dari tim yang mendahului ke sana. Uang kas melimpah ruah yang baru diturunkan oleh t Sali dari bank, membuat semua merasa kaya sesaat. Walaupun segera lenyap lagi di toko material...
Ternyata berbelanja bahan konstruksi bukanlah pekerjaan mudah, walaupun masih menyangkut skala kecil, sekitar seratus juta-an... Perlu dua tronton untuk mengangkut semuanya, karena total berat barang mencapai 13 ton, belum ditambah bawaan pribadi.
Akhirnya berangkatlah kami dengan rute Medan - Brastagi - Sidikalang - Subulussalam - Tapak Tuan - Meulaboh. Dengan perhitungan bahwa begitu memasuki wilayah NAD, perjalanan harus dilakukan siang hari.
Menghabiskan waktu bersama memang kesempatan baik untuk sejenak menyiapkan mental menghadapi segala kemungkinan, dan konsolidasi kelompok. Seperti menemukan, bahwa ternyata teman seperjalanan kami adalah anak-anak yang bisa diandalkan dalam berbagai situasi menegangkan.
Ketika satu truk terguling.
Untungnya penumpang (Sopir, kenek dan Didit) hanya sedikit tergores dan terkilir.
Beberapa kaleng cat remuk, kantung semen sobek, dan masyarakat sekitar bermunculan
menonton. Kami melaporkan kepada pos tentara setempat untuk mengamankan lokasi, dan berusaha mencari sinyal HP. Plang wartel banyak terlihat tapi nyaris tak satupun yang buka, bukan karena sudah terlalu malam, tapi karena jaringan teleponnya rusak.
Setelah memastikan bahwa truk pengganti akan tiba, kami memutuskan untuk membagi kelompok, 4 orang menanti untuk mengurus bongkar muat barang, dan yang 6 melaju terus ke posko dan tiba di tujuan sesaat sebelum matahari terbenam. Tentu saja keputusan ini diprotes oleh tim 3 yang menyambut, namun akhirnya kedua truk selamat juga tiba di tujuan tengah malamnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar