TNI, 7 Juli 2005:
Hingga Juli 2005, tercatat ada 33 kasus perompakan yang menimpa kapal berbendera Indonesia. Kapal-kapal ini kebanyakan dirampok di perairan Malaka dan Batam.
*****
International Maritime Bureau, 20 Juli 2005:
Between January and June 2005, 127 acts of piracy were reported... ... Of the world’s nations, Indonesia recorded the highest number of attacks, accounting for one third of the global total with 42 incidents... ... No incidents were reported in the ordinarily tumultuous Malacca Straits in the months following the 26 December 2004 tsunami. This period of calm appears to have ended, with eight violent attacks recorded since the end of February 2005.
Dengan luas daerah yang terlibat, dan banyaknya pulau yang memperlapang kesempatan bersembunyi, tak heran bila bajak laut di Indonesia mampu bertahan sampai masa kini.
Dan memang tak dapat disangkal bahwa sejarah Indonesia terukir dengan kegemilangan bajak laut handal. Sebutlah Majapahit, Gajah Mada dengan sumpah palapanya, memangnya apa yang beliau lakukan selain memajak kapal-kapal di perairan dan menduduki kota-kota maritim di sepanjang pantai?
National Geographic, 12 Juli 2005:
The pirate Blackbeard's flagship may finally be yielding its identity after nearly 300 years on the ocean floor. Though researchers have yet to find definitive proof, evidence continues to surface off the coast of North Carolina that wreckage there was once the vessel known as Queen Anne's Revenge.
Mengapa janggut menjadi gaya hidup bajak laut, yah?
Yang segera terlintas dalam kenangan, tentu saja Si Janggut Merah (Barbe-Rouge), tokoh komik realis yang hadir bersamaan dengan parodinya dalam Asterix, lengkap dengan rekannya si latin Kaki Tiga dan si negro Baba.
Asyiknya komik ini tuh, baik konstruksi kapal maupun pelabuhannya, bagaimana mengemudikan kapal, dan segenap peraturan bajak laut, semua digambarkan dengan terperinci.
Tapi jangan dicampurbaurkan setan karibia BarbeRouge ini dengan Khayr ad-Din Barbarossa (1483-1546),
Komik yang jelas-jelas memfiksinisasi tokoh ini, sesuai judulnya Barbarossa, baru diterbitkan Kandora sejak awal tahun ini (sudah 3 jilid kalau gak salah). Tampangnya Arab bwangeth kan?
(Btw mana jenggot merahnya yah...)
Yang ini sih fantasi habis, armadanya melarikan diri dari kejaran tentara karena membantu kabur Julia Fondi (putri sang laksamana), dan tersasar di lautan penuh monster dan peradaban aneh.
Lalu ada lagi pelesetannya, Barboussa, tokoh antagonis di Pirates of Caribbean, blockbuster movie yang didasarkan pada sebuah wahana boneka Disneyland.
Disney, dengan memfilmkan Treasure Island, yang disadur lagi menjadi Treasure Planet, dan Peter Pan, telah menjadi promotor fantasi bajak laut yang tak terganggu gugat.
Bajak laut memang identik dengan petualangan.
Tintin, dengan La Licorne dan Racham le Rouge, juga tidak ketinggalan.
SpongeBob SquarePants adalah salah satu teladan yang menempatkan bajak laut hampir di setiap episodenya.
Dalam bentuk komik jepang, yang aku ingat adalah Kapten Kid. Di komik ini ia bertualang dengan sahabatnya Joker, ksatria berpedang golok, dan seekor putri duyung manis bernama Marina, dari Aurora kutub Utara sampai melawan Krishna di samudera Hindia. Walaupun sangat penuh kekerasan dan monsternya seram-seram, namun entah kenapa waktu SMP dulu saya tamatkan juga serinya yang sempat terbit.
Lalu dalam jalur shojo manga, ada pula Saradinaasa dan El Alcon. Jelas, petualangan bajak laut punya daya tarik besar terhadap pembaca perempuan. Miuchi Suzue pengarang Topeng Kaca juga tidak ketinggalan menciptakan beberapa serial singkat mengenai bajak laut perempuan. Sebenarnya memang ada beberapa bajak laut perempuan yang berhasil tercantum dalam sejarah.
Shonen Jump, majalah shonen manga yang paling tinggi oplah edarnya di Jepang (dan 30% pembacanya adalah perempuan termasuk aku tohoho), berlambang bajak laut. Dalam salah satu episode awal DB, juga dikisahkan salah satu bola naganya tertimbun di antara harta karun bawah air.
Majalah ini tentu saja juga memuat One Piece, kisah petualangan bajak laut yang kini naik daun, bahkan memecahkan rekor seratus juta eksemplar hanya dalam kurun tujuh tahun, sehingga Maret lalu berhasil membajak daerah Shibuya...
Yang menarik, justru nyaris sama sekali belum digambarkan tokoh utama OP melakukan tindakan paling mendasar: Perompakan di tengah laut... Sampai saat ini hampir seluruh petualangannya meriah setelah mendarat (dan bahkan melangit).
Memang sulit membatasi istilah. Pada zaman keemasannya, bajak laut juga mencakup armada yang dilegitimasi sebuah negara untuk menjarah kapal negara lainnya, terutama dalam perseteruan antara Inggris dengan Spanyol.
Bajak laut di Jepang alias Wakou, kemudian diresmikan sebagai angkatan laut yang menjarah sepanjang pantai semenanjung Korea dan Cina, seperti diceritakan oleh Nintama Rantarou.
Walaupun jauh dari glamour yang ditampilkan di film Hollywood (yang jelas: jarang mandi), dan selain kehidupannya yang penuh kekerasan, bajak laut sebenarnya mempunyai beberapa hal yang patut dikagumi, yaitu tegaknya demokrasi dan hukum:
- Kapten bajak laut adalah pilihan awak kapal, bukan naik berdasarkan pangkat seperti tentara. Kekuasaannya pun hanya diandalkan dalam keadaan perang. Keputusan-keputusan lainnya berkaitan dengan kehidupan di laut, ditentukan melalui pemungutan suara.
- Pembagian harta rampasan perang dilaksanakan dengan seadil-adilnya, termasuk perhitungan tunjangan bagi awak yang cidera dalam perang tersebut.
- Perlindungan dan perlakuan baik terhadap tawanan perempuan, walaupun pada dasarnya masyarakat masa itu tidak mengizinkan perempuan menjadi awak kapal.
- Mereka juga beraksi demi keadilan ekonomi, menyeimbangkan ketatnya pajak perdagangan.
- Mereka perlambang semangat muda, pejuang kemerdekaan dan hak asasi, pemberontakan terhadap penjajahan dan penindasan.
Jenis bajak laut seperti apakah aku? Pilihkanlah!
Lihat hasil sementara atau pasang di halamanmu juga!
Brought to you by Rum and Monkey
Nenek moyangku, si bajak laut
Luas samudra, dia kuasa
Dikejar kamtib, tiada takut
Masuk penjara? Tangkap kalau bisa!
***
Yo ho, yo ho, a pirate's life for me
We're beggars and blighters and ne'er-do-well cads
Drink up me hearties, yo ho
Aye, but we'er loved by our mommies and dads
Drink up me hearties, yo ho
Kalau mau main game bajak laut yang imut-imut bisa coba Puzzle Pirates...
Oya, sekarang sedang tayang iklan layanan masyarakat di Jepang, stop pembajakan film. Suasananya seram, dengan airmata hitam menetes di pipi dan tengkorak di reel film.
Padahal kan pembajakan film yang bagus2 sangat penting untuk pemerataan informasi, apalagi yang gak punya duit cukup buat beli/nyewa kopian aslinya seperti kita...
3 komentar:
udah pernah baca "captain kid" belum? I recommend it, it's short but it's cool enough.
jadi inget obrolan di kios beberapa waktu lampau:
We suggest that we should change our national flag with white skull and bones flag on red background, it should represent more of our character....
Just kidding....
oops, ternyata udah baca ya....
oh well....
Then you should know that I AM Harry Lime....
and you should write about me as well. Hmpfh... :(
Yahaha commenting before you read it thoroughly? ;)
Or maybe my explanation was not clear enough, as I was torn apart reading severus snape. X0
Why of course my primitive pirate impression includes the manga Capt.Kid (neither William Kidd nor Kaitou Kid) other than Hook and the rainbow bearded guys.
My point here was really about the historical blur between pirates, navy, marine, sea merchants, patriotical heroes and adventurous sailors.
And nowadays they got famous again in the line of fantasy. I am head-over-heel craving for the next OP or jack sparrow, while, Indonesian pirates actually is still victorious nowadays p(^o^)q
(but I despise the jollyroger-substituting-sangsaka idea: the skull-bone flag is definitely not indonesian - they were caribbean. we should create our own native pirating symbols!)
Btw, Harry Lime? I didn't remember if he ever appeared in the manga... He's not a seapirate though, or is he?
Ok then, wisyulak for the exam.
Posting Komentar