Sabtu, 16 Juli 2005

Rubah Api, Kucing Beruang

Wakatake Monogatari #... bangaihen 番外編

The animal shown in the logo is a stylized fox, although "firefox" is considered to be a common name for the RED PANDA, Get Firefox!which was avoided since a panda didn't convey the appropriate image, according to one of the developers.
(Firefox name FAQ)


My Destiny... 「これが運命です...」


pandatakenokoTengah 2002, di Seinen no Ie sudut Kyoto, memeriahkan organisasi kepemudaan dan LSM terkait, dengan menggelar cinderamata dan pisang goreng.
Bubar acara, seorang dari gerai tetangga, Cina, menyerahkan sisa dagangannya sebagai oleh-oleh. Sepasang gantungan kunci berbentuk boneka, untuk aku dan Ann, sahabat Indonesia satu-satunya yang menemani saat itu.
Ann mengambil yang kelabu, aku yang cokelat.
"Rasanya kenal, tapi makhluk apa ya? Tupai atau berang-berang?"
"Panda," jawab si rekan Cina dengan riang gembira.
"Hah!" aku protes, menatap belang buntutnya, "Gak mungkin panda! Itu warnanya abu-abu, rakun kali! Kalau yang cokelat ini tanuki dong, bahasa Inggrisnya kan raccoon dog. Makanya dipasangkan?"
"Ini bayi Panda kecil," tambahnya lagi sambil tetap ceria tanpa prasangka apapun, dan segera berlalu untuk berbagi ke gerai lainnya.
"Huuu, seenaknya saja merancang dan memberikan nama, ini kan mengacaukan pengertian ilmiahnya, kasihan anak-anak kecil yang kebingungan gara-gara ini atuh..." dengusku sok tahu sambil memeriksa kotaknya yang jelas bertuliskan PANDA. Lalu terbaca labelnya, made in China, created by Takenoko Co.inc., Japan.
Rebung. Hmmm, ini pertanda.
Walaupun tak begitu tertarik pada benda tiruan imut tak jelas begini (mendingan hewan aslinya heuheuheu), tapi mumpung dikasih gratis, rebung, pasangan dengan Ann pula, kenang-kenangan manis.
Pulang ke pondokan, kuperhatikan lebih teliti, pantas saja rada hafal, ternyata gantungan kunci itu menampilkan makhluk mirip slipper yang sudah setia menemaniku sejak usia 18 (Eighteen till I die!!!)
pandaslipperSaat itu musim dingin di sekolah bahasa, tahun baruan pertama sejak merantau ke Jepang. Empat orang seangkatan putri Indonesia, berulang tahun dalam waktu yang sangat berdekatan, maka kami tukar menukar hadiah.
Si E menghadiahi kami semua slipper hangat 500yen-an berbentuk boneka lucu. R dapat kelinci pink, W teddy bear, dia sendiri anjing mungil, sementara aku makhluk berbulu jingga tak dikenal yang selama ini kukira TANUKI. Ketika kutanyai E mengapa memilihkanku makhluk yang itu, ia jawab karena itu KITSUNE, sesuai denganku... (eh tapi aku kan gak licin? Otch!)
Karena bentuknya slipper, memang susah menentukannya. Mungkin juga bukan panda, memang tanuki atau kitsune...
Ternyata, bukan hanya aku yang kebingungan.
Penamaan Panda ini memang mengandung kontroversi yang unik, apalagi seiring dengan menyebarnya web browser firefox, trivia ini bahkan sempat menjadi bahan pertengkaran suami istri segala (kabar dari beberapa blog).

Korban Penjajahan


Seorang ahli tumbuhan Denmark di awal abad 19 menemukannya di daerah jajahan Inggris di Himalaya, lalu petugas pemerintah di sana pertama kali memperkenalkannya ke peradaban barat sebagai Panda, pelesetan dari sebutannya dalam bahasa Nepal, nigalya poonya "pemakan bambu", namun malah orang Perancislah yang lebih dahulu membaptiskannya nama latin "Kucing Berkilau" Ailurus Fulgens.
firefoxbambooSetelah lima dekade populer sebagai satu-satunya Panda, penemuan raksasa hitam putih sedaerahnya, diberi nama Panda Raksasa, yang akhirnya menguasai gema nama itu sendirian, mengakibatkan makhluk imut ini tersingkirkan menjadi sekedar "lesser panda" yang setelah diterapkan political correctness, diperhalus menjadi "red panda".

Rebutan Antar Keluarga


Sebagian ahli mengklaimnya sebagai keluarga raccoon, hewan asli amrik yang berpenampilan mirip (yang juga sempat mengecohku) walau terbentang jarak seluas benua seluas samudra.
Sebagian lagi mencocokkannya dengan panda raksasa karena gaya hidup yang sangat mirip, sehingga masuk keluarga beruang.
Sebagian lagi menyarankan agar ia diakui sebagai keluarga sendiri.
Setiap kebun binatang yang merawat dan mengembangbiakkan jenis ini, punya kebijakan dan alasan yang masing-masing berbeda mengenai pengelompokannya ke keluarga mana.
Demikian pula di internet:
banyak yang masih memasukkannya ke dalam marga procyonidae,
sementara di wikipedia english tercantum sebagai ursidae,
dan di wikipedia japan sebagai ailuridae.

Boom Japan Zoo 2005


Baru dua bulan kemarin, entah apa hubungannya dengan penyebaran firefox versi Jepang, di Jepang terjadi publikasi besar-besaran mengenai kemampuan mereka berjalan dengan dua kaki, bahkan memperoleh tawaran jadi bintang iklan.
Hebohnya komersialisasi ini kemudian diprotes keras oleh WWF (lembaga yang menyandang logo sang saudara sepupu, panda raksasa).
Berikut beberapasitus kebun binatang di Jepang yang memuatnya (perhatikan bahwa istilah Lesser Panda masih digunakan):
Chiba, tempat si tenar Fuuta
Yokohama, ketika si Dale pensiun
Shizuoka, hewan pilihan bulan Juni 2005
Hokkaido, catatan kelahiran
Hiroshima, ada penjelasan digestifnya.

Ahli Bahasa vs Ahli Binatang


Kontroversi penyebutannya sebagai Rubah Api, yang dinyatakan oleh Wellington Zoo dan dikutip Mozilla, sempat dipermasalahkan karena beberapa orang dari Cina menilai kebun binatang tersebut salah kutip, dengan pertimbangan bahwa seorang pengurus kebun binatang boleh saja salah paham bahasa asing.
Namun, menyadari beberapa kekeliruan yang aku alami sendiri dalam penamaan binatang dan kesenjangan yang sering ditemui antara Indonesia-Inggris-Jepang, yang informasinya kadang-kadang tidak timbal balik dalam masing-masing kamus:
tanuki = disebut rubah luak, tapi justru marga anjing;
luak = civet-cat = jakouneko; civet = musang;
weasel = itachi = musang/luak; ferret = musang jinak;
mongoose = semacam musang, luak;
anaguma = badger (maskotnya hufflepuff)= semacam luak;
araiguma = raccoon =binatang serupa kucing;
apakah musang = luak? apakah weasel = civet?
kalau beaver = berang-berang, otter apa dong?
... etcetera

Maka aku mempertimbangkan sebaliknya:
Penyusun kamus juga belum tentu paham istilah yang dipakai di masing-masing pelosok negeri, oleh aneka ragam suku bangsa dengan corak yang berbeda, yang sebagian bahkan mengalami pembantaian etnis karena perseteruan berabad-abad...
Panda merah itu sendiri adalah hewan langka yang jarang berinteraksi dengan peradaban secara meluas, sehingga tentu saat itu belum diteliti dengan baik. Dan melihat penampilan yang menyala-nyala dengan indah, bukan tak mungkin ada suatu kelompok budaya minoritas yang dengan sekenanya menamai makhluk ini sebagai rubah api tanpa terpikir untuk mendaftarkannya di kamus umum yang dipertanggungjawabkan oleh kekuasaan mayoritas.
Buktinya bahkan panda raksasa, dikabarkan nyaris tak pernah menjadi objek karya seni secara khusus di negerinya sendiri, sebelum mulai dihebohkan ke dunia barat di abad 19 itu. Sementara kini, Washington DC nun jauh di sana saja meliriknya untuk diekspos besar-besaran sebagai festival pastiche di sepanjang kota.

Rubah Api dan Api Rubah


Istilah Rubah Api higitsune 「火狐」, istilah yang mengesankan fantasi magis, ternyata memang tak dikenal di Cina maupun Jepang, karena rubah yang berwarna jingga menyala adalah pribumi di daerah itu, sehingga biasanya hanya dinamakan rubah saja.
Ada memang tokoh rubah merah jadi-jadian, seperti Shippou dalam komik InuYasha. Namun pada umumnya di Jepang, yang disakralkan adalah rubah putih, karena dihubungkan dengan dewa panen, Inari.
Keahlian rubah menyamar, tampil dalam dongeng seperti kitsune no yomeiri, adalah mitos yang juga diterapkan pada tanuki (seperti dalam dongeng teko tanuki bumbuku chagama atau dikisahkan dalam anime ghibli heisei tanuki gassen pompoko).
Sebaliknya, Api Rubah, kitsunebi 「狐火」, punya arti khusus dalam kamus: Ignis fatuus, alias Jack-o-Lantern, alias Will-o-the wisp.
Api berpendar aneh, fosforesensi yang melayang di atas tanah, sering diasosiasikan dengan hantu atau UFO. Ada yang menganggapnya berasal dari gas biomas, atau mengaitkannya dengan gerak tektonik
(entahlah, belum pernah memperhatikan, ada yang tahu?).

Kucing Beruang


Kembali terkenalnya panda merah sebagai "rubah api" karena menyebarnya Firefox, yah menurutku sih asyik-asyik saja.
Tiada salahnya si lucu ini menerima lampu sorot kembali setelah selama ini tersingkirkan oleh gerombolan si berat panda raksasa (yang kemarin sedang berbahagia karena rekan mereka di beberapa kebun binatang baru saja melahirkan).
Yang menjadi perhatianku terlepas dari kerubahapian tersebut:
Nama resmi mereka (baik raksasa maupun kurcaci) dalam bahasa Cina: XiongMao, ditilik dari kanjinya 「熊猫」 berarti kucing beruang.
(Benar kan? spider-man= kumootoko= manusia laba-laba;
kumaneko= bear-cat= kucing beruang)...
Ber-uang= punya uang, alias matre! Kucing biasa saja aku sudah sayang, apalagi yang matre. Yahahahaha.
Dan gaya hidup yang sama antara kedua makhluk lucu yang sebenarnya tergolong karnivora ini :
Diet mereka 99% BAMBU (terutama panda merah, mengkhususkan diri pada pucuk-pucuknya).
Selain kedua jenis panda, yang berdiet ini hanya segelintir makhluk seperti kukang emas di Madagaskar dan tikus Sumatra.
Demi mempermudah meraup bambu, sebuah tulang pergelangan tangan tumbuh menjadi jempol tambahan: dengan demikian jadilah mereka Generasi Jempol yang sesungguhnya.
Ternyata, warna hitam putih dan jingga itu, ampuh dalam menyamarkan diri di balik hijau bambu tanpa perlu jadi bunglon!
firefoxdreamHampir seluruh hidup mereka habis untuk menyantap tumbuhan sulit cerna itu secara perlahan. Karena hanya memperoleh kalori rendah, sebagian besar waktu tersisa dipakai tidur nyenyak bermalas-malasan (oooh betapa nyaman...)
Pantas saja tidak ditampilkan dalam rancangan lambang Firefox yang kini beredar, rubah merah jingga berkesan lebih s.i.g.a.p dengan api menyala di buntutnya.

NB1: Permainan mungil menenangkan batin, Orisinal Panda

NB2: Vandalisme Pandamania

NB3: Bicara luak, apa-apaan Animal Coffee ini!!!



bambuklaus# My Destiny... 「これが運命です...」
# Korban Penjajahan
# Rebutan Antar Keluarga
# Boom Japan Zoo 2005
# Ahli Bahasa vs Ahli Binatang
# Rubah Api dan Api Rubah
# Kucing Beruang

Tidak ada komentar: