Selasa, 14 November 2006

Manga Musikal (Nodame, Nana)

Bagaimana dari orat-oret dua dimensi, lantunan bisa terdengar jelas?
Ternyata, cukup banyak juga manga yang berhasil mengangkat tema musik dengan baik dan menarik.

Nodame Cantabile

nodame
Shojo manga karya Ninomiya Tomoko yang sedang melambung saat ini. Telah terbit jilid 16.

chiakishinichiBerhubung desain grafisnya yang sepintas tampak cenderung biasa, saya belum pernah berminat menyentuhnya sampai sejak akhir tahun ini dihebohkan dalam drama musim gugur (Senin, 21.00, Fuji TV) dan animasi noitamina (Rabu, 24.45, Fuji TV).
Seluruh jilid masuk 25 besar buku terlaris di Jepang saat ini.

Menurut adik sepupu yang sangat menggemarinya, manga inilah yang mendorong dia berjuang untuk bisa memainkan piano dengan baik.

Karena penasaran terhadap manga ini, anak-anak muda pun kembali menyimak musik klasik, sehingga cd koleksi dari musik-musik klasik yang disebut di dalamnya turut ketiban rezeki.
Dan setelah saya baca-baca, hihihi memang lucu juga.
Chiaki Shinichi adalah seorang mahasiswa piano tahun terakhir yang berbakat luar biasa, ahli biola, dan bercita-cita menjadi konduktor kelas dunia, namun terpuruk suntuk di Jepang karena terhalang phobia pesawat dan laut. Selain itu, sikap egois dan sok pintar sendiri, membuatnya bermasalah dengan dosen dan rekan-rekannya.
Suatu peristiwa dalam keputusasaan membuatnya dikejar-kejar oleh Noda Megumi, seorang gadis aneh dan jorok yang selalu mencuri makanan teman. Kamar kosnya yang kebetulan bertetangga dengan Chiaki, penuh timbunan sampah dan barang rongsokan tidak jelas. Jarang mandi pula...
Dia belum mampu membaca not balok langsung, namun dapat segera meniru musik yang ia dengar. Kekhasannya dalam memainkan piano membuat Chiaki terjerat tanpa dapat melepaskan diri...
Dimulai dari melakukan kegiatan relawan membersihkan kamar Nodame, berlanjut dengan memasakkan makan setiap malam...
Sepintas lalu terlihat rugi, namun justru berkat keterlibatannya dengan Nodamelah, Chiaki berhasil menyusun masa depannya, memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia, dan melawan phobianya menyeberang samudra...
Chiaki pun mengajak Nodame pergi menuntut ilmu bersama menggapai cita-cita ke pusat-pusat musik klasik Eropa.
Dan berkat Chiaki, Nodame pun mulai berdisiplin untuk menghadapi musik dengan sesungguhnya, menyelami pikiran masing-masing komponis, mempelajari harmoni alam semesta.
(Notabene, tokoh yang menarik di komik ini bagi saya tuh Kuroki-kun, pemain oboe yang seorkes dengan Chiaki dan sempat naksir Nodame. hanya saja, pakaiannya sehari-hari tidak keren...)

Kalau dipikir-pikir, masa sih bisa menampilkan musik sedemikian indah, jarang mandi? Tapi tampaknya itu normal, karena pernah saya ketemu kakek-kakek guru biola lulusan Jerman, hih dari jarak dua meter saja baunya berhembus... Jangan-jangan gaya seniman Eropa memang begitu???


NANA


nanahachiKarya Yazawa Ai ini juga telah terbit jilid 16.
Kalau Nodame adalah hit tahun ini, NANA adalah hit tahun lalu, dengan diluncurkannya film layar lebar pertama di musim panas. Eh, besok-besok (12/9) bakal ada film keduanya ding... Animasinya sedang diputar di NTV setiap Rabu pukul 23.55 (dakke?). Dan kini bahkan ada game PSP juga.

Dua gadis bernama sama dari latar belakang yang berbeda, bertemu di kereta menuju ibu kota, dan akhirnya menyewa kamar yang sama dibagi dua.

Ozaki Nana, cewek kewl yang betah bergaya Vivienne Westwood, turun mengadu nasib ke Tokyo demi menyetarakan harga dirinya di hadapan mantan kekasih yang telah terlebih dahulu tenar di belantika musik populer Jepang. Sesampainya di sana, ia menemukan dirinya terjerumus kembali pada sang kekasih sebelum meraih cita-cita, dan mulai terbayang-bayangi masa lalu keluarganya yang suram.
Komatsu Nana yang ceria tapi tak berpendirian, turun ke Tokyo demi mengejar kekasihnya yang akhirnya putus di tengah jalan. Ia pun mulai menjalani petualangan jatuh cinta dan patah hati susul-menyusul, sambil terlibat mendukung Nana yang satu lagi membangun kembali grup band punknya, Black Stones alias Blast, dan menemani mereka berlatih. Dengan sekejap ia menjadi favorit anggota grup tersebut yang mulai memanggilnya sebagai piaraan mereka, "Hachi".
Lika-liku komersialisasi dan birokrasi ternyata mulai memisahkan jalan hidup mereka satu sama lain, sampai akhirnya terjadi sebuah peristiwa pahit yang sangat menyedihkan...

(Nana = tujuh, Hachi = delapan)
Kalau Nodame menyorot musik klasik, NANA menyorot musik popular. Tapi inti ceritanya lebih ke masalah segala macam jenis saling ketergantungan antartokoh yang amat rumit, yang ternyata merupakan "candu"... Berkembang menjadi keinginan memiliki, kecemburuan yang berlebihan, persaingan ketat, pelampiasan dendam masa kecil, dan perasaan-perasaan tidak jelas lainnya. Bagaimana pengaruh semua ini terhadap lagu yang mereka luncurkan?


Das Fenster von Orpheus

(Orpheus no Mado - Jendela Orpheus)

orpheus no madoIni mah komik jadoel, tapi favorit banget.
Beberapa orang siswa sekolah musik Regensburg di pelosok Austria, saling berjumpa di sebuah jendela yang terkutuk Legenda Orpheus.
Mereka pun terlibat kasih tak sampai bersegi sekian belas dan peristiwa berdarah dalam sebuah keluarga ningrat Jerman yang ternyata berlanjut pada revolusi Rusia dan tragedi Romanov.

Dalam cerita dramatis karya Ikeda Riyoko (yang juga pengarang Rose of Versailles) ini, musik klasik menjadi latar belakang yang mengakar pada kehidupan para tokohnya, namun sorotan utamanya sih sejarah Eropa seputar awal abad 20.
(NB, Saya sempat cukup kecewa begitu menemukan kenyataan bahwa Jenderal Leonid Yuspov yang klimis tampan itu tokoh fiktif belaka, sedangkan pembunuh Rasputin sebenarnya adalah Alexandr Yuspov seorang bangsawan keren tapi brewokan...)


Itsumo Pocket ni Chopin


Ini komik jadoel juga, saya sendiri belum pernah lihat, tapi pernah disebutkan bahwa penggambaran adegan-adegannya membuat kita seakan mendengarkan Chopin secara langsung ketika membacanya.


BECK


Belum pernah baca, tampaknya tentang band juga.
Berhubung jilidnya sudah sekian puluh, dan banyak yang bilang bagus, barangkali patut dibaca.


20th Century Boys


endoukenjiHahaha, terlalu sempit kalau manga ini digolongkan ke dalam sekadar manga musikal, namun patut disebutkan karena judulnya saja jelas mengambil lagu rock T-Rex tahun 70an, dan dalam alurnya, sering muncul perumpamaan berbagai kejadian dengan sejarah musik rock. Woodstock, Janis Joplin, Jimi Hendrix, CSN&Y, CCR, The Rolling Stones, The Doors/Jim Morrison, Eric Clapton, Robert Johnson...

Tokoh utama komik ini adalah seorang satria bergitar Endou Kenji... Lagunya yang meniru Bob Dylan dan John Lennon sebagai Bob Lennon (via cesspit, versi sebelum gutalala sudalala):
Chikyuu no ue ni yoru ga kuru
Boku wa ima ieji wo isogu
Rainen no koto wo iu to oni ga warau tte iu nara
Waraitai dake warawasetokeba ii
Boku wa iitsuzukeru yo gonen saki juunen saki no koto wo
Gojuunen go mo kimi to koushite iru darou to


Apa tuh, katanya kebanyakan rocker meninggal pada usia 27?
Seandainya saya rocker, saya mati tahun ini dong... Haduh...

Friends says it's fine, friends says it's good
Everybody says it's just like Robin Hood
Fly like a plane, drive like a car, hold out your hand
Babe i'm gonna be your man
And it's plain to see you were meant for me, yeah
I'm your boy
Your twentieth century toy


Angklung


Kalau ini, proyek pencarian jati diri komik musik Indonesia.
Berminat membantu? Segera hubungi saya di bambumuda v(^-^)v



Tidak ada komentar: