Bukan unta, bukan pula singa. Hewan melata unik ini dengan semena-mena diberi nama keluarga Chamaeleonidae. Tersebar di berbagai pelosok Asia Afrika, terutama di Madagaskar.
Kulitnya mampu berubah warna, berkisar dari gradasi kuning pucat sampai hijau gelap kecoklatan serasi dengan dedaunan hutan, beberapa jenis bahkan sanggup tampil belang biru-merah. Keajaiban ini menjerumuskannya sepanjang sejarah sebagai pengibaratan kemunafikan, bahkan oleh sufi Muslim.
Namun tidak seperti yang dituduhkan, bunglon sesungguhnya bukan penipu: Kemampuan menyamarnya tidak dengan serta merta menyesuaikan warna dengan lingkungan sekitar, tetapi terbatas pada interaksi jumlah zat pigmen yang dimiliki, dan dipengaruhi perubahan cuaca, suhu, kelembapan, cahaya, dan pengaruh hormon dalam tubuh, sehingga jadilah dia makhluk yang selalu menampilkan isi hati langsung ke kulit luarnya: menguning atau bahkan menghitam ketika marah, dan berwarna-warni pelangi ketika jatuh cinta!
Kenangan terhadap bunglon yang cukup melekat selain hewan aslinya, adalah adegan drama seri akhir 2000, Yamato Nadeshiko. Sakurako (Matsushima Nanako), merayu sang tunangan, dokter kaya-raya, agar dibelikan jam tangan Chameleon Rolex antik mahal yang talinya bisa gonta-ganti aneka warna (astaga, 500 ribu yen-an, gak pernah tahu).
Sementara itu seorang penggemar, ilmuwan gagal yang beralih profesi sebagai tukang ikan, malah menghadiahkan mainan bunglon aneh murahan, yang akhirnya diterima juga dengan senang hati.
Adegan konyol ini mematri lagu Everything dari Misia di telinga, sampai dinobatkan sebagai deringan utama telepon genggamku selama tiga tahun lebih... Sama sekali bukan karena terbawa romantisme ceritanya sih, melainkan sekadar demi mempertahankan segala perasaan menyenangkan yang kebetulan timbul bersamaan dengan masa-masa drama itu diputar.
Perasaan apa? Euforia milenium, barangkali ya.
Lalu ada lagi sebuah benda unik dari Inggris, telepon plastik berbentuk bunglon di atas potongan pohon...
Kalau berdering, yang terdengar bukan kring melainkan lagu lamanya Boy George/Culture Club yang beken zaman 1983, yang entahlah apa maknanya itu:
Karma karma karma karma karma chameleonSementara itu si bunglon akan berdiri, menari dan menyanyi, diiringi kepik imut yang bermain harmonika dan lampu berkelap-kelip merah-emas-hijau, merah-emas-hijau... Gubrag deh.
You come and go, you come and gououo
Loving would be easy if your colors were like my dream
Red gold and green, Red gold and green
Konon, mulanya makhluk ini muncul di televisi hanya sebagai penghias iklan British Telecom, yang kira-kira begini: Anak-anak tertawa-tawa geli mengerubungi ketika masuk telepon dari petugas rumah sakit yang bermaksud mengabarkan berita buruk mengenai ibunya yang kecelakaan. Mereka malah meminta sang petugas menelepon ulang, hanya demi mendengarkan kembali deringan itu.
Permintaan akan telepon aneh tersebut sedemikian tinggi, sehingga terpaksa diluncurkanlah produknya pada akhir 2002... Iya, norak begitu kok laku ya.
Tapi sejujurnya aku mau juga asal ada yang melempar ke bazaar ...
Barang baru berkisar antara 60 sampai 100 pound??? Huaaaaaaaaa.
Makhluk ini bukan hanya tak berbahaya, melainkan justru sangat berguna, karena menyantap lalat yang mengganggu manusia.
Caranya menangkap mangsa memang menarik. Dengan perlahan dan hati-hati dia maju sampai kepalanya berada sekitar sepuluh senti dari serangga, dan menyabetnya secepat kilat dengan lidah panjang. Jari lentur dan buntut bergelung membantunya hidup nyaman di atas pohon. Mata dengan kelopak melingkar, bisa digerakkan bebas satu persatu, melengkapi kehebohan penampilan.
Bagaimanapun, bunglon adalah hewan langka yang patut dilestarikan, dan sama seperti reptil lainnya, mereka bukanlah hewan yang dapat dijinakkan untuk peliharaan. Hormatilah hak mereka untuk hidup bebas di alam terbuka.
5 komentar:
Baru tahu bunglon bewarna-warni kalau jatuh cinta :-) Benar juga ya, kalau jatuh cinta itu berjuta rasanya :-D
Emang kemampuan yang hebat yah, gak mesti diartikan negatif.
Kayanya ada beberapa jenis hewan juga yg bisa berubah2 warna?
Jarang liat bunglon, langka kali ya di perkotaan begini
jatuh cinta memang berjuta rasanya, ada 'rasa manis', 'manis skali', 'manis duakali', 'manis tigakali',...'manis berjuta2 kali rasanya'! BETUL TIDAK?:D
Oh my!
Hyoutan, we should "flip-flop" about this....
Yuk baca hal hal menarik seputar hewan peliharaan di Satria Hewan
Posting Komentar