Semula, boneka balon hitam legam dengan nama asli "Winky si pemanjat pohon" yang tenar di Jepang sejak 1960 ini diproduksi untuk anak-anak balita, namun ternyata malah menjadi rebutan remaja dan dewasa pula, yang tanpa malu-malu menyangkutkannya di lengan ketika berseliweran di jalan-jalan kota dan menjadi sorotan media massa internasional.

Dari sudut pandang antropologis, boneka yang umumnya ditakdirkan sebagai yang dipeluk, kini menjadi pihak yang agresif memeluk.
Dari sudut pandang ekonomis, kehadirannya menandai revolusi konsumsi Jepang paska PD-II. Strategi produksi besar-besaran berhasil menekan harga bertahan pada nilai 180 yen tanpa tergoyahkan oleh pasar gelap yakuza ataupun barang tiruan, sehingga laris manis mencapai 2,4 juta buah hanya dalam sekejap.
Tiga dekade kemudian, di saat Jepang sedang melambung sebagai negara dengan tingkat kemakmuran tinggi, beberapa petinggi Jepang mengemukakan bahwa hanya Jepanglah negara yang berhasil maju di segala bidang karena bangsanya yang cenderung homogen, sementara keberadaan kaum kulit hitam, PuertoRico dan Mexico menurunkan nilai kecerdasan rata-rata di Amerika Serikat.


(Aku pun dulu pernah punya Dakko-chan tiruan, bukan balon tapi bantal, dari katun hitam berisi kapuk, dan pakaiannya bermotif batik. Saat itu, setahuku ini adalah boneka Keling. Bahkan lagu Boneka Cantik dari India kukira terilhami oleh sosok Dakko-chan ini.)
Demi menghindari kesalahpahaman dan keterlibatan pada kemelut tersebut, Takara, perusahaan pencipta Dakko-chan pun memutuskan untuk menghentikan penggunaan registrasi desain dan lambang komoditas andalannya itu sejak April 1990. Namun mereka mengumumkan bahwa sesungguhnya Dakko-chan tak ada sangkut paut dengan diskriminasi rasialis, karena rancangannya bukan didasarkan pada orang kulit hitam, melainkan "pemuda Jepang yang gosong berjemur di bawah mentari musim panas".


Dan di masa-masa sensitif itulah, Nelson Mandela dibebaskan, dan Jepang turut ambil bagian dalam penuntasan isu apartheid Afrika Selatan dengan menyambut Mandela yang berkunjung dan mendukung beliau sebagai calon presiden Afsel periode berikutnya.

Maka, setelah melampaui berbagai perdebatan, bahwa yang salah adalah pola pikir umat manusia saat itu, sama sekali tidak ada hubungannya dengan buku ataupun boneka, ChibikuroSanbo pun terbit kembali secara resmi tahun lalu.

Dakko-chan abad 21 lahir dari tetesan air di bumi yang damai.
Dengan tubuh berwarna-warni pelangi
menampilkan berbagai mimpi dalam hati
Dakkochan yang agak manja
gemar menempel kepada siapa saja
Sangat menyukai tempat yang ramai,
dan agak lemah terhadap benda panas dan tajam menusuk.
Hobi, memperhatikan manusia dan memeluk.
Cita-cita, betapa baiknya bila semua orang bahagia.

Tapi tersia-siakan, karena banyak dakko-chan lain yang nyata dan lebih butuh perhatian.
Untuk Chotty yang ichi-ichi dakitsuku,
yang sedang sakit muntah melulu...
Kini giliranku memelukmu.
Posting terkait:
Speculas Greenleaf
Penjajahan Boneka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar