Selasa, 14 Februari 2006

Dakko-Chan

Sementara si Ken sibuk berdandan demi merebut kembali Barbie, mari kita beralih pada selera keindahan yang berbeda 180 derajat.

Semula, boneka balon hitam legam dengan nama asli "Winky si pemanjat pohon" yang tenar di Jepang sejak 1960 ini diproduksi untuk anak-anak balita, namun ternyata malah menjadi rebutan remaja dan dewasa pula, yang tanpa malu-malu menyangkutkannya di lengan ketika berseliweran di jalan-jalan kota dan menjadi sorotan media massa internasional.


dakkosepiaDari sudut pandang materialis, Dakko-chan memang sebuah terobosan pada masanya. Bahan vinyl telah diproses agar lebih tahan api, dan mata yang bisa berkedip kalau dilihat dari arah berbeda, adalah penerapan pertama teknologi lensa lentikular semi silindris yang sering kita temukan di hiasan penggaris.

Dari sudut pandang antropologis, boneka yang umumnya ditakdirkan sebagai yang dipeluk, kini menjadi pihak yang agresif memeluk.

Dari sudut pandang ekonomis, kehadirannya menandai revolusi konsumsi Jepang paska PD-II. Strategi produksi besar-besaran berhasil menekan harga bertahan pada nilai 180 yen tanpa tergoyahkan oleh pasar gelap yakuza ataupun barang tiruan, sehingga laris manis mencapai 2,4 juta buah hanya dalam sekejap.

Tiga dekade kemudian, di saat Jepang sedang melambung sebagai negara dengan tingkat kemakmuran tinggi, beberapa petinggi Jepang mengemukakan bahwa hanya Jepanglah negara yang berhasil maju di segala bidang karena bangsanya yang cenderung homogen, sementara keberadaan kaum kulit hitam, PuertoRico dan Mexico menurunkan nilai kecerdasan rata-rata di Amerika Serikat.

chibikuro1Pernyataan politis yang mendiskreditkan bangsa kulit hitam tersebut pun dikecam oleh media massa Amerika, dan mereka mulai menuding keberadaan manekin dan mainan berkulit hitam yang melimpah di mal-mal Tokyo, dan terutama penerbitan buku anak-anak ChibiKuroSanbo, terjemahan dari Little Black Sambo (1900) yang sudah lama dilarang di AS.

chibikuro2Buku ini sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan stereotipikal negro AS, karena jelas-jelas mengambil latar belakang di India. Secara pribadi aku sendiri sih tidak suka ceritanya, karena cenderung merendahkan derajat Harimau sang raja hutan.

(Aku pun dulu pernah punya Dakko-chan tiruan, bukan balon tapi bantal, dari katun hitam berisi kapuk, dan pakaiannya bermotif batik. Saat itu, setahuku ini adalah boneka Keling. Bahkan lagu Boneka Cantik dari India kukira terilhami oleh sosok Dakko-chan ini.)

Demi menghindari kesalahpahaman dan keterlibatan pada kemelut tersebut, Takara, perusahaan pencipta Dakko-chan pun memutuskan untuk menghentikan penggunaan registrasi desain dan lambang komoditas andalannya itu sejak April 1990. Namun mereka mengumumkan bahwa sesungguhnya Dakko-chan tak ada sangkut paut dengan diskriminasi rasialis, karena rancangannya bukan didasarkan pada orang kulit hitam, melainkan "pemuda Jepang yang gosong berjemur di bawah mentari musim panas".

dakkodoraSelain digantikan sosok tokoh animasi lain berbagai jenis dari pinkpanther sampai hamutaro, kekosongan Dakko-chan juga diisi dengan ngetrendnya gaya dandan cogal ganguro yang sempat beken di kalangan pemudi Jepang (sebelum kembali ditumbangkan oleh dandanan ala barbie-nya Hamasaki Ayumi.)

dakkodarlieMungkin Jepang hanya terseret badai gerakan membela ras kulit hitam yang menerjang seluruh dunia, yang juga memaksa pasta gigi Darkie harus mengubah TMnya.

Dan di masa-masa sensitif itulah, Nelson Mandela dibebaskan, dan Jepang turut ambil bagian dalam penuntasan isu apartheid Afrika Selatan dengan menyambut Mandela yang berkunjung dan mendukung beliau sebagai calon presiden Afsel periode berikutnya.

bamboozledBagaimanapun juga, memang bentuk stereotip mata besar berkedip-kedip, kuping cangkir, bibir merah tebal tersebut, justru merupakan dambaan orang Jepang akan eksotisme yang tidak mereka miliki.

Maka, setelah melampaui berbagai perdebatan, bahwa yang salah adalah pola pikir umat manusia saat itu, sama sekali tidak ada hubungannya dengan buku ataupun boneka, ChibikuroSanbo pun terbit kembali secara resmi tahun lalu.

dakkonewDemikian juga Dakko-chan yang asli dengan kedipan lucunya telah kembali, walaupun setelah didesain ulang dengan warna yang lebih beragam, bentuk kepala bawang, buntut yang dapat digamit oleh tangan, hiasan huruf d di dahi, dan berganti nama dari ダッコちゃん dalam huruf katakana menjadi だっこちゃん dalam huruf hiragana.

Dakko-chan abad 21 lahir dari tetesan air di bumi yang damai.
Dengan tubuh berwarna-warni pelangi
menampilkan berbagai mimpi dalam hati
Dakkochan yang agak manja
gemar menempel kepada siapa saja
Sangat menyukai tempat yang ramai,
dan agak lemah terhadap benda panas dan tajam menusuk.
Hobi, memperhatikan manusia dan memeluk.
Cita-cita, betapa baiknya bila semua orang bahagia.


dakkochottyAku sendiri juga punya semacam dakko-chan berbentuk sapi perah yang diperoleh saat lewat di Shibuya, pembagian gratisan promosi eskrim Ben&Jerry.
Tapi tersia-siakan, karena banyak dakko-chan lain yang nyata dan lebih butuh perhatian.
Untuk Chotty yang ichi-ichi dakitsuku,
yang sedang sakit muntah melulu...
Kini giliranku memelukmu.

Posting terkait:
Speculas Greenleaf
Penjajahan Boneka

Tidak ada komentar: