Cerita suatu akhir pekan, mampir menikmati kerindangan taman,
sedikit terpapar kilas balik sejarah, sekalian ziarah.
Tugu peringatan sosok yang bukunya menjadi tugas bacaan wajib diklat.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanti (@bambumuda) pada
Konon sekitar setengah abad yang lalu, tokoh yang sempat diperankan NS ini, bersama AR seorang politisi gagal, bertiga dengan ayah saya mendapatkan penghargaan sebagai para penulis mahasiswa revolusioner berpengaruh pada masanya.
Yang terkenang sepanjang jalan, malah potongan adegan
serbuan patung malaikat
jangan berkedip jangan berpaling ahhahahahah
pencapaian sinema elektronik londo
Kegilaan PPAP, lagu absurd yang telah memecahkan rekor dunia sebagai lagu terpendek yang masuk 100 besar tangga billboard, rupanya menular ke tokoh shinigami satu ini ...
Entah apakah lagu ini terilhami pelajaran bahasa Inggris di Jepang, atau asli meledek Steve Jobs (yang katanya tidak merekomendasikan stylus tapi setelah kematiannya Apple Pencil diperkenalkan), atau ada muatan esek-esek yang hanya dapat dipahami kalangan tertentu, yang jelas nada dan tariannya telah menjangkau berbagai lapisan khalayak dengan beragam tanggapan, geli ataupun jengkel.
Kebetulan, Death Note memang sering bertemakan pena dan apel dalam ilustrasinya. Sementara nanas? Boleh dibilang pengejawantahan sosok Ryuuku. Hihihi. Kesempatan ini pun dipakai untuk memperkenalkan sekuel generasi baru Death Note: Light Up the New World.
Kabarnya DN versi holiwut ada pemutihan, cari Yagami Light dapat White Salami. Eh tapi yang jadi L orang negro, berarti bukan pemutihan juga sih ... Layakkah sebagai pilihan tontonan?
Saya belum menamatkan Death Note versi drama, dengan pendekatan baru watak Light dan L sebagai "manusia biasa" seorang wota (penggemar idola yang kena risak) dan seorang obosama (anak juragan yang manis manja)...
Kemarin dulu sempat menonton di pesawat Garuda manga dari pengarang yang sama, tampil sebagai film orang Bakuman (2015). Sayang, tokoh utama, Saiko dan Akito diperankan oleh pemeran Kenshin dan Sojiro dari Rurouni Kenshin! Seolah-olah tidak ada aktor lain saja yang bisa diandalkan. Entahlah rasanya peran Sato Takeru menjadi anak SMA terlalu tua walaupun saat sebagai Kenshin terlalu muda masih cukup berterima (seperti dulu itu, Fujiwara Tatsuya bagi saya tidak pantas memerankan Yagami Light walaupun juara saat memerankan Shishio).
Namun, seperti apa pun ceritanya, selama itu karya Jepang, mari kita coba hargai. Dan tidak terbayangkan juga bagaimana mengholiwutkan Bakuman, secara pertarungan bisnis manga, apalagi di lingkaran Shonen Jump, adalah tema yang sangat khas Jepang ... Kalau a la holiwut, pasti harus berubah menjadi pertarungan bisnis DC vs Marvel vs komik independen.
Masalahnya, kita kan masih trauma DB Evolution hiks. Walaupun penulis naskah setelah 7 tahun akhirnya minta maaf, produser tetap harus menebusnya dengan karya yang lebih baik! Karena semangat DB adalah pertumbuhan watak dan penemuan jati diri. Ahaha haha ... Sebagai hiburan, mari nikmati saja pilot episode Trunks karya adaptasi dari penggemar, "Dragon Ball Z: Light of Hope" (2015). Konon sekuel berikutnya kembali mengalami gangguan perubahan campur tangan produser ... lingkaran setan tak berujung.
Berhubung kita sudah membicarakan tiga manga Shonen Jump, kepalang tanggung sekalian saja lanjut ke yang lain.
Gosipnya One Piece film orang mulai digarap, Luffy diperankan oleh pemeran Yagami Light dari DN versi drama. Cari-cari berita, yang ketemu hanya iklan game One Piece (Ener dan Croc? Kekuatan petir dan pasir berbenturan menjadi kaca?)
Sementara itu, Naruto tampil di panggung Jepang, dan sudah mulai diolah Lionsgate untuk versi holiwut. cx ,xcy`.
How many special people change?
How many lives are living strange?
Where were you while we were getting high?
Slowly walking down the hall
Faster than a cannonball
Where were you while we were getting high?
Someday you will find me
Caught beneath the landslide
In a champagne supernova
A champagne supernova in the sky
Wake up the dawn and ask her why
A dreamer dreams she never dies
Wipe that tear away now from your eye
'Cause we don't believe
That they're gonna get away from the summer
But you and I will never die
The world's still spinning around we don't know why
Why-why-why-why-y-y
::: Zaman ini zaman edan: teh botol dikotakin, teh gelas dibotolin :::
(& teh poci disasetin ...)
☕
Teh Hijau
Baru dua minggu lalu saya mengoreksi teman bahwa teh hijau (ryokucha) itu belum tentu adalah matcha.
Pada dasarnya, teh hijau adalah teh yang dikonsumsi tanpa melalui prosedur pelayuan/pengeringan dan oksidasi. Jenisnya dibedakan antara mutu dan cara tumbuh: yang terpapar matahari dengan yang tumbuh di bawah bayangan pohon lain. Matcha adalah teh bubuk yang dihidangkan dengan cara dikocok sampai kental berbusa, sedangkan teh hijau bening adalah jenis lain: bisa sencha, gyokuro, kabusecha, tamaryokucha, bancha, kamairicha, macam-macam.
Teh Gula
Kebetulan baru kemarin berteman FB dengan seseorang yang pernah menceritakan anekdot ini kepada saya enam tahun yang lalu.
Kabarnya, orang Sunda kalau pergi ke timur kebingungan kenapa minum teh saja harus bayar. Saking melimpahnya kebun teh di tanah priangan, air teh biasanya menjadi layanan gratisan bagi orang yang membeli sepiring makanan. Sebaliknya, orang Jawa kalau pergi ke barat kebingungan kenapa kalau teh pakai gula harus bayar lebih. Saking melimpahnya kebun tebu, penambahan gula biasanya menjadi layanan gratisan bagi orang yang membeli segelas teh.
Semacam teori kelangkaan terkait perbandingan antara pasokan dan permintaan.
Teh Kaca
Menghindari minuman bersoda, teh botol kaca adalah jajanan masa remaja saya. Namun, ada masanya beli teh botol bukan karena mau diminum melainkan untuk dipecahkan dasar botolnya melalui tekanan dari mulut botol. Sulap yang lebih ajaib daripada kemampuan para keramat yang dipuja-puji oleh orang-orang putus asa itu.
Masa tersebut berlalu karena kini semakin jarang beredar teh botol dari kaca. Kemasan minuman komersial, apa pun bentuknya, telah menyumbang cukup banyak pada gunungan sampah sehingga sebisa mungkin dihindari konsumsinya.
Teh Edan
Bukan sekadar bungkus teh. Ini berlaku pula pada penunjukan jabatan orang yang mempunyai keahlian berbeda, atau penerapan kebijakan seperti mengobral bahan yang seharusnya dihemat sementara membela pihak yang seharusnya dibasmi.
amenangi zaman édan,
éwuhaya ing pambudi,
mélu ngédan nora tahan,
yén tan mélu anglakoni,
boya keduman mélik,
kaliren wekasanipun,
ndilalah kersa Allah,
begja-begjaning kang lali,
luwih begja kang éling klawan waspada ...
Kami sekeluarga tidak ingin terkekang oleh waktu ⌛ maka selalu bingung ketika memperoleh hadiah kenang-kenangan berupa jam tangan, jam meja, atau jam dinding, mau dipakai atau diletakkan di mana. Lagian, saya kan bukan Rangga versi LINE. Masih ada jam yang diperhatikan sih, yakni jam matahari ☀ dan jam gawai (di laptop dan telepon genggam).
Namun, pernah juga suatu masa kami menyempatkan memakai jam tangan. Di tahun terakhir sekolah dasar, saya memakai Casio ⌚ digital lungsuran dari seorang pengusaha batu kalimaya. Sedangkan Tissot ⌚ adalah merek kenangan yang dipakai ibu saya sekitar tahun '90an.
Menemukan iklan ini melalui taut Asian Crush, kenangan tersebut muncul kembali.
Tissot tersebut diperoleh ibu saya sebagai bonus proyek meubel di sebuah studio desain di Bandung. Talinya dari kulit ular putus sehingga mata jamnya dicemplungkan ke gelas porselin pajangan. Suatu hari, jam tersebut hilang. Tak lama, ditemukan kembali oleh polisi di lapak depan pasar Cihaurgeulis. Gelangnya sudah berganti dengan kulit kambing potongan kasar berumbai-rumbai a la koboi. Pembantu rumah tangga yang telah bekerja selama sebulan lebih, yang diperoleh melalui yayasan dari poster di tiang listrik, akhirnya mengaku mencurinya. Barangkali dia menganggap itu barang yang tersia-sia.
Hari yang menyedihkan, menyadari bahwa masih ada kepercayaan yang tidak boleh diserahkan, sedangkan kami pun masih terjajah oleh secercah selera keduniaan ... ☯
Yang jelas, jika ada keleluasaan, saya lebih berminat mengumpulkan pisau lipat.
Sedang hangat-hangatnya mengunggah kamera tiga ratus enam puluh derajat di media sosial. Saya sendiri baru kebagian satu foto 360°, menyambut 17 Agustusan dengan narsis bersama tim hore ikatan alumni sekolah. Sayang versi interaktifnya tidak dibagi ke publik. Hanya orang yang berteman FB dengan saya atau rekan lain di foto tersebut yang bisa mengaksesnya, klik di bawah ini.
Istana negara pun tidak mau ketinggalan menggunakan teknologi ini dalam video #upacara360° peringatan 17 Agustusan, walaupun mutu rekaman masih rendah.
Tampaknya lebih menarik diterapkan untuk merekam pemandangan alam, tapi kalau untuk foto manusia mengakibatkan distorsi potongan badan ya huhuhuhuhu.
Di PopCon Asia 2016 kemarin, kami- 360Indonesia, mendapat kesempatan berkolaborasi seru dengan Comicrewyuk/Berakar Komunikasi.
Sebuah terobosan baru menampilkan komik dalam dimensi 360 derajat; kiri-kanan-atas-bawah semua sudut bisa dinikmati.
Karena pamerannya sudah selesai, saatnya kita bisa menikmati lagi komik 360 tersebut di sini.
(terimakasih menyeluruh kepada teman-teman Berakar Komunikasi)
Komik 360°, untuk saat-saat acara khusus tentu keren, tapi untuk diterapkan sepanjang alur cerita rasanya akan memecah konsentrasi. Karena, bagi saya pada dasarnya teknologi komik adalah soal pembingkaian. Setidaknya, perlu diperhatikan pembingkaian pertama, kesan apa yang lebih dulu terlihat sebelum gambarnya mulai diputar ...
Hampir setiap minggu berpapasan dengan patung duyung tanpa keterangan ini, kami pun dengan semena-mena menyimpulkannya sebagai jelmaan Vaslav Nijinsky, pebalet terhebat sepanjang masa yang berjaya pada awal abad XX.
Kesimpulan tersebut bukan tanpa alasan. Boleh dibilang, busananya mengingatkan kami pada Le Spectre de la Rose (pertunjukan yang musiknya menjadi lagu bangun tidur kami semasa kecil) sedangkan sosok tegaknya pada wujud beliau dalam L'après-midi d'un faune (koreografi inovatif kontroversial yang menampilkan kejeniusan sang penari) ...
Setelah dua tahun bertanya-tanya dalam kegelapan, akhirnya berhasil juga mencari jawabannya dengan kata kunci yang tepat:
Karya alumni FSRD ITB asal Bali yang diprakarsai oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) memperingati kota Bandung penghasil cendekiawan.
Nah, sebelah mananya yang tampak cendekiawan ya?
- mata terpejam tanda merenung (bandingkan raut wajah oom vaslav)
- api pelita ilmu (rada miriplah dengan anggur yang dipegang Pan)
- air kehidupan (mirip banget kan dengan selendang peri yang ditarik Pan)
- tanaman merambat berwawasan lingkungan (ai sugan teh kupu-kupu)
- piramida kontruksi kokoh (euh, bukannya lambang penindasan orde baru?)
Penempatan sang patung mungkin memang belum tepat sehingga wali kota mempertimbangkan relokasi.
Menurut beberapa warga Bandung patung ini sepintas seperti sosok cowok cosplay pakaian wanita yang tak punya unsur sejarah bermakna, sementara ada pula seniman yang sempat mengancam menumbangkannya jika karya seni Asia-Afrika diperlakukan semena-mena.
Bahkan di sebagian kalangan, perlambangan ini berkaitan dengan penggambaran dajjal dalam hadits-hadits: sebelah matanya buta, bersamanya sungai air dan sungai api yang tertukar, sedangkan piramida terkait dengan isu iluminati ahhhahahahahahahahah.
Namun, dapat diperbandingkan sendiri dengan dokumentasi Nijinsky, memang potongan tegakan badan dan kaki si patung cendekiawan yang kekar semampai ini sangat balet Eropah ukuran golden ratio. Layaknya Ozymandias di komik Watchmen, atlet tercerdas sedunia.
Mengapa tidak merekayasa lambang cendekiawan Asiah yang sudah lama melekat di ITB, yakni si gendut buncit lembam dewa Ganesha?
Atau agar lebih adil, ungkapan budaya Sunda, Cepot Astrajingga misalnya?
Masih dalam suasana lebaran, muncul perdebatan tentang hoax pemberitaan menteri energi Jepang membungkuk selama 20 menit untuk meminta maaf atas pemadaman listrik. Adalah fakta bahwa Jepang tidak memiliki jabatan menteri energi, adanya Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri yang membawahi Badan SDA dan Energi; sedangkan foto yang digunakan mendampingi berita tersebut adalah foto direktur Honda menyapa pers.
Namun jangan sampai kita serta-merta menampik fakta bahwa ruku' (御辞儀 ojigi) memang merupakan salah satu cara pengungkapan permohonan maaf dalam adat jepang, dalam tahap sebelum sujud (土下座 dogeza).
Dalam masyarakat patriarki Jepang, bahkan ada aturan khusus permintaan maaf untuk perempuan!
Untuk kesalahan paling fatal seperti menghabiskan simpanan pacar di pasar berjangka; atau mendaftarkan pacar kultus tanpa permisi.
Pada 2013, film Raja Permohonan Maaf (謝罪の王様 shazai no oosama) menampilkan berbagai kasus yang perlu diselesaikan dengan teknik-teknik canggih dalam meminta maaf, disesuaikan dengan peristiwa dan tingkat keparahan masing-masing.
Ada permohonan maaf disertai salto, piramida, dll sesuai situasi dan kondisi.
Cerita tersebut adalah versi lebay dari kenyataan saat ini.
Permohonan maaf adalah masalah yang kita semua harus hadapi pada titik tertentu hidup kita. Walaupun kita ingin menganggap diri sempurna dan telah memperhitungkan semuanya, pada kenyataannya tidak ada yang lepas dari kesalahan dalam kehidupan pribadi dan profesi. Melalui permaluan menebus kesalahan tersebut kepada orang-orang yang telah kita dzalimi, kita tumbuh sedikit dewasa dan hasilnya menjadi manusia yang lebih baik.
Namun, berkat jalur baru bisnis di Jepang, kita tidak perlu lagi dipermalukan! Mengapa harus menempuh semua rasa takut dan jijik menghadapi kenyataan tersebut, ketika kita mampu membayar orang lain melakukannya untuk kita? Dengan demikian kita dapat kembali kepada hal-hal penting dalam hidup, seperti menangkap Pokemon atau menonton sinetron.
Bukan serta-merta berarti jasa ini hanya untuk orang yang bermaksud melalaikan tanggung jawab. Banyak orang cemas akan ketidakmampuan mengungkapkan penyesalan, dan di sanalah sepatah "maaf" yang diwakilkan dapat lebih ampuh ketimbang ucapan langsung yang buruk.
Cara lembaga ini menangani situasi beraneka ragam tergantung kebutuhan klien. Misalnya, mereka mungkin mengirim seseorang berpura-pura menjadi orang tua untuk meletakkan aturan dan putus dengan kekasih manja yang tidak memahami pertanda yang kita tunjukkan. Mereka juga mungkin hanya menelepon ke kantor berpura-pura menjadi istri kita pada hari kita ingin bolos dan payah meniru suara orang sakit jika menelepon sendiri.
Beberapa agen maaf yang ada di internet:
Shazaiya Aiga Pro: 25,000 yen (US$240) untuk permintaan maaf tatap muka dan 10,000 yen ($96) untuk permintaan maaf melalui surat atau telepon; Buka 24 jam per hari, 7 hari seminggu.
Yokohama Benriya Natchan: Perkiraan harga disampaikan melalui konsultasi telepon dan mereka menawarkan permintaan maaf sambil menangis yang khususnya manjur terhadap orang marah.
Nihon Shazai Daikokao: Harga dasar 3,500 yen ($33) per jam.
Yang terakhir sepintas tampak cukup murah, tapi menurut wawancara NHK, satu sesi antara bakal mantan yang bertengkar dan pemeran orang tua pasangannya bisa berlangsung sampai 12 jam.
Bisnis alaminya mengundang kritik. Di luar fakta bahwa mereka memungkinkan orang untuk mengambil jalan pintas pengalaman manusia yang mendasar, mereka menganyam jaring kebohongan yang dapat mempersulit kehidupan seseorang di jalan. Walaupun demikian, sejauh pemantauan NHK belum ada keluhan terhadap dampak kegiatan tersebut. Menurut perusahaan, ini adalah karena pertimbangan yang matang terhadap situasi klien melalui konsultasi. Sekitar 40 persen dari basis pelanggan dikatakan perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun, dan alasan yang paling laris untuk menggunakan jasa lembaga ini adalah masalah uang dan/atau pasangan.
Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa layanan ini menggerogoti kelemahan kemanusiaan, tapi saya ingin berpikir mereka di luar sana berjuang melawan yang baik dan memikul beban dosa kita seperti juru selamat pribadi kita.
Ah, sesungguhnya saya mohon maaf ... Jika Anda tersinggung dengan komentar terakhir, saya berharap Anda dapat menemukan belas kasih dalam diri Anda untuk memaafkan saya.
Lebih penting lagi, jika menurut Anda permintaan maaf barusan sangat meyakinkan maka saya bermaksud menawarkan jasa saya untuk berperan sebagai orang tua atau atasan Anda. Upah akan dirundingkan setelah konsultasi tapi saya pastikan seseorang di dalam hidup Anda akhirnya akan jauh lebih membenci saya daripada mereka membenci Anda.
Ah abis Deadline error dikit boleh dong.. Yak Arigato Macaroninya boleh lho kak.
Dikirim oleh Erfan Fajar pada 3 Juni 2016
***
Kemarin ada kehebohan ngga penting ketika gunjingan di kalangan kelompok tertentu bocor ke kelompok lain tempat orang yang dibahas sehingga menimbulkan ketegangan. Dalam bahasa sunda, orang yang mengadukan secara berlebihan sambil pura-pura tidak tahu disebut "cakcak bodas" alias cicak putih.
Syaratnya gampang. Cari latar belakang paling mendukung, seperti wallpaper di hotel bintang lima, tempelkan badan ke tembok, dan tengok ke belakang. Ekspresi yang cocok adalah seksi menggoda dengan rambut terurai. Dengan catatan, jangan terlalu lama bergaya begini, karena bisa menyebabkan sakit leher.
Kembali ke masalah utama, umpatan yang didasari oleh dengki dan dendam sebaiknya dijauhi.
Namun, ada juga yang bilang boleh jadi cakcak bodas untuk beberapa hal:
Membuka aib pelaku penganiayaan kepada hakim, polisi, tokoh masyarakat, agar keadilan bisa ditegakkan;
Menceritakan keburukan orang dengan harapan mencegah atau menghindarkan orang lain dari kemungkaran & kemaksiatan;
Meminta fatwa/nasehat Ulama, Seorang istri bisa menceritakan bahwa suaminya KDRT atau tidak menafkahi;
Mencela orang yang melakukan kefasikan dan kezaliman, sebatas kemaksiatan yang dilakukan secara terang-terangan itu saja.
Mungkin kalau begitu namanya bukan cakcak bodas kali ya, cakcak héjo atau apalah.
Alkisah, tersebutlah seorang kawan seangkatan di EL96 yang juga suami dari teman sekelas saya SMA. Orang cerdas baik hati yang gemar menolong, walaupun enggak kalah narsis daripada saya sendiri. Beliau ke Tokyo saat saya menyelesaikan studi tahap akhir di Kyoto, dan setelah pulang saya masih sempat berlibur ke tempatnya sekeluarga di Nara.
Di usia 32 thn, Khoirul Anwar berhasil mematenkan sistem komunikasi 4G. Kuncinya? "Peneliti harus bisa kerja sama & saling percaya".
Dikirim oleh Kick Andy Magazine pada 7 Oktober 2011
Berbagai penghargaan nasional maupun internasional pun disabetnya. Secara pribadi, sebagai solidaritas terhadap korban Lapindo, saya menentang keras keputusannya untuk menerima penghargaan Achmad Bakrie dari Freedom Institute pada 2014, karena itu berarti membentuk jaringan dengan keluarga Bakrie. Namun, bagi beliau, itu adalah salah satu jalur dakwah dan syiar ilmiah yang patut ditempuh.
1.Skrg ramai dibicarakan ttg 4G & teknologi Long Term Evolution (LTE). Bnyk yg tdk tahu bhw penemunya adalah orang Indonesia: Khoirul Anwar.
Masalah terjadi, ketika media massa semakin nyaman mengutipnya sebagai pakar "penemu" teknologi 4G LTE, tanpa penjelasan lebih dalam. Apalagi, pemberitaan tersebut tampaknya dimanfaatkan oleh mesin-mesin partai, berdasarkan fakta bahwa beliau dan istri adalah pegiat KAMMI.
Sebutan itu tidak tepat, demikian pernah beliau akui. Dalam blognya, beliau telah menolak disebut sebagai penemu 4G sedangkan patennya berurusan dengan standar ITU.
Sayangnya, barangkali karena ketidaktahuan tentang cara kerja media, kewajiban menerbitkan rilis untuk pengawaman ilmu malah terabaikan. Tenaga dan waktu luangnya lebih banyak dipakai untuk ceramah keliling tentang ilham dari anime Dragon Ball dalam temuan berikutnya, alih-alih menjelaskan dengan seksama duduk perkara politik perpatenan teknologi dunia.
Hal ini memicu sang Seniro untuk melakukan klarifikasi tentang Juniro-nya: Apakah Penemu 4G LTE dari Indonesia?. Entah mengapa, tembak langsung melalui media massa adalah jalur yang beliau tempuh. Dan terbitlah rilis yang dibuat sang Seniro bersama seorang tokoh lagi.
Yang menarik, istri sang Seniro juga ikut bersuara (sampai mengutip Harry Potter segala).
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain dan seburuk-seburuknya manusia adalah manusia berilmu yang menggunakan ilmunya untuk memanipulasi orang lain untuk kepentingan pribadi.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menjadi pencerahan.
Saya tahu betul pergulatan batin suami saya, Basuki Endah Priyanto, ketika membuat tulisan ini, karena walaupun ingin menyuarakan kebenaran, tulisan ini juga menyangkut kredibilitas orang lain. Tapi kebenaran tetaplah kebenaran dan diam tidak selamanya emas. Tidak mudah memang untuk menyuarakan kebenaran. As Dumbledore once said :) "Sometimes we have to choose between what is RIGHT and what is EASY." http://inet.detik.com/read/2016/03/16/073649/3165775/328/apakah-penemu-4g-lte-dari-indonesia
Dikirim oleh Ihdina Sukma Dewi pada 15 Maret 2016
Kompas berupaya meliput pemberitaan tersebut secara cukup berimbang dari sudut pandang kedua belah pihak mempertanyakan dan meluruskan. Kawan saya pun menanggapi setelah diminta wartawan konfirmasi di detik.com. Namun, kalimat kutipan dari blog dipandang kurang menjelaskan oleh kaum yang haus kesimpulan instan ini.
Ketika berlatih menulis di forum lingkar pena cabang Jepang, semangat beliau menyusun cuplikan otobiografi yang berbau motivatif inspiratif menawarkan mimpi sebagai bentuk penyegaran di tengah kesibukan risetnya, tanpa lebih tekun mengasah kepiawaian tata bahasa, penghematan kalimat, dan kekayaan kosakata, sejujurnya mengesalkan. Bagi saya, seorang pakar teknologi lebih baik fokus dalam upaya menyederhanakan ilmunya yang rumit untuk konsumsi khalayak awam.
Yang jadi permasalahan itu sebenarnya statement ini "Jika ada 4G yang tidak memakai dua FFT, berarti bukan berdasar konsep yang saya kerjakan," kata Khoirul."
Padahal :
1. Patent ybs itu sangat spesific metoda 2FFT untuk satelite uplink
2. Misleading karena konsep dua FFT sudah diketahui jauh lebih dahulu dan ditetapkan utk 4G LTE sebelum paten ybs itu ada.
3. Kalau memang paten ybs dipakai tentu ada licensing deal dengan Nara University sebagai pemegang IP ybs. Tapi Nara University tidak disebut-sebut di dokumen analisis paten 4g LTE seperti di bawah ini.
Seorang kawan saya yang lain mengamati kerancuan bagaimana temuan teknologi telekomunikasi mutakhir justru menyibukkan kita sampai tak sempat bersilaturahmi secara pribadi. Sementara itu, gaya tulisan sang Seniro sesungguhnya sangat menyudutkan dan membahayakan, tanpa terlebih dulu membahas di forum alumni.
Tulisan Dr. Basuki E.P. (http://inet.detik.com/read/2016/03/16/073649/3165775/328/apakah-penemu-4g-lte-dari-indonesia) lebih dari sekadar "meluruskan misinformasi" tentang penemu 4G-LTE, tapi jelas sekali menduga Prof. Khoirul Anwar "fraud" (atas penyebutan media sebagai "penemu 4G-LTE" yang menurut Mas Basuki E.P. "tidak disangkal secara aktif [atau efektif?]" oleh Cak Khoirul)
Tuduhan personal yang serius untuk persoalan yang "relatif" sepele. Hanya masalah "sebutan", bukan karena penemuan Cak Khoirul itu jiplakan, misalnya. Sebutan "penemu 4G" itu pun berasal dari media, bukan klaim Cak Khoirul sendiri. Jadi "kesalahan" Cak Khoirul hanya karena beliau diduga (sengaja/tidak) mengarahkan terjadinya kesalahpahaman dan membiarkannya, sehingga beliau disebut "penemu 4G" oleh media.
Fakta bahwa di beberapa kesempatan Cak Khoirul berusaha menyangkal sebutan ini dan mengklarifikasinya, tidak berarti apa-apa buat Mas BEP, yang dalam artikelnya tetap menuntut supaya Cak Khoirul melakukan "klarifikasi aktif." Ini agak lebay menurut saya. Apalagi kalau baca status FB istri Mas BEP yang di-share teman2 EL-ITB, parah sekali tampaknya skandal "fraud" ini, seolah-olah Cak Khoirul ini orangnya manipulatif.
Cukuplah sekali Cak Khoirul memberikan klarifikasi ke media, artikel atau wawancara, toh semuanya tertulis, otentik, bisa jadi reference. Selebihnya bukan tanggung jawab beliau. Atau nggak cukup?
Saya nggak tahu, apakah sebelum tulisan itu keluar Mas BEP sempat melakukan pendekatan komunikasi personal ke Cak Khoirul terkait hal ini? Untuk mengklarifikasi dugaan "fraud" ini, dan mendorong Cak Khoirul membuat klarifikasi khusus ke media untuk "meluruskan misinformasi" ini? Seberapa aktif Mas BEP sendiri berkomunikasi dengan Cak Khoirul untuk memaksa beliau melakukan hal itu?
Atau, mungkin "personal communication approach" ini nggak penting sama sekali? Nggak ada artinya sama sekali bahwa Mas BEP dan Cak Khoirul ini seniro-juniro dari satu almamater, pernah berinteraksi di satu sub-jurusan, mungkin juga dulunya satu lab., atau at least sesama peneliti/penemu hebat yang sama-sama membuat bangga bangsa Indonesia?
Karikatur banget ini kan? Peneliti/penemu teknologi telekomunikasi mutakhir terlalu sibuk dan nggak sempat menggunakan teknologinya untuk saling berkomunikasi personal. Padahal semua just a phone call away, an e-mail away, just a text away! Akhirnya mereka malah jadi korban adu domba kepicikan media.
Sebagai orang awam yang sama-sama bangga terhadap prestasi serta potensi Mas BEP dan Cak Khoirul, yang berharap at least para pakar/peneliti/penemu kita bisa kompak, karikatur ini bikin sedih. Mungkin citra profesionalisme di mata komunitas pakar internasional lebih penting ketimbang menjalin silaturahim sesama bangsa Indonesia.
Tulisan Mas BEP itu sendiri bagus dan informatif, sukses mencapai tujuannya untuk "meluruskan misinformasi". Tapi lebih dari itu, baca sekali lagi dengan hati yang jernih, tone dari artikel itu (terutama paragraf-paragraf akhir) adalah subtle personal attack :(
Masyarakat akan mengambil banyak manfaat artikel informatif itu. Tentang "fraud" yang dipersoalkan, masyarakat nggak akan ambil pusing. Mas BEP dan Cak Khoirul tetap kebanggaan kita. Kekuatiran saya cuma satu, mudah-mudahan tulisan itu tidak membuat damage silaturahim Mas BEP dan Cak Khoirul, dan para pakar/peneliti/penemu hebat kita lainnya.
Dikirim oleh Lucky Ginanjar Adhipurna pada 17 Maret 2016
Berikutnya, muncullah pernyataan dari sang Seniro bahwa dia telah menghubungi secara pribadi, tetapi tidak digubris. Namun, ketika kawan saya mempertanyakan kapan upaya tersebut dilakukan dan melalui jalur apa, tidak ada pembuktian lebih lanjut, malah dituduh seolah-olah berkelit membelokkan masalah utama. Padahal, kunci dari kehebohan ini menurut saya ada pada fakta apakah kontak pribadi itu pernah terjadi atau tidak. Jika tidak, diamnya sang Seniro sekian lama adalah kesalahan fatal sebagai rekan sealmamater yang tidak ber-amar makruf nahi munkar.
Ketika berita penemu 4G LTE ini pertama kali mencuat di tanah air, saya menghubungi KA secara PRIBADI untuk klarifikasi misinformasi ini, karena bagaimanapun juga KA adalah rekan se-alamamater saya, kalau nama KA jelek, nama almamater saya juga ikut jelek. Tapi KA tidak mau meresponse/klarifikasi. SAYA DIAM.
Ketika briefing acara Kick Andy tentang paten-paten yang saya miliki di 4G LTE, Andy Noya dan tim nya mulai mencium keanehan kok ada yang punya 1 paten tetapi mengaku penemu 4G LTE, sedangkan yang punya puluhan paten tidak pernah meng-klaim nya. SAYA DIAM.
Ketika saya sebagai 1 dari dua putra Indonesia di delegasi 3GPP wireless communication yang merumuskan 3G, 4G dan 5G, mulai mendengar candaan, olok-olok, kalimat-kalimat yang mendiskreditkan bangsa saya di forum International karena adanya orang Indonesia yang mengaku-ngaku penemuannya menjadi dasar teknologi 4G LTE. SAYA TIDAK BISA TETAP DIAM.
SAYA TIDAK BISA TETAP DIAM.
Dikirim oleh Basuki Endah Priyanto pada 18 Maret 2016
Dan tentu saja, pengumuman tersebut dalam hitungan jam jauh lebih banyak tersebar luas daripada tulisan lengkapnya sendiri, karena demikianlah watak penghuni medsos Indonesia yang lebih mudah berbagi keluhan daripada berita ilmiah.
*otaku mode on* Selain kekecewaan terhadap Bakrie, saya juga menentang penyelewengan kisah Dragon Ball. Seperti koran kemarin menambah karangan bahwa Bola Semangat dipakai Son Goku mengoyak perut Piccolo. Padahal, kita semua tahu bahwa Bola Semangat adalah jurus yang diperoleh di alam kematian setelah Son Goku beraliansi dengan Piccolo Majunior untuk melawan abangnya Son Goku, sehingga jurus tersebut tidak pernah diterapkan kepada Piccolo. Sebelum itu, Piccolo Daimaoh tua perutnya dikoyak oleh Goku menggunakan jurus Tsuranuke dengan propulsi jet Kameha-meha. Kesalahan wartawan tersebut tidak akan muncul jika beliau membatasi secara tegas bagian mana dari Dragon Ball yang sedang dia bahas.
Akhirnya setelah kerepotan berusaha tetap tenang dalam menjawab di sana-sini, beliau pun membuat penafian di status.
Untuk meluruskan informasi yang berpotensi makin salah dalam beberapa hari terakhir ini terutama terkait berita heboh di detik tentang "komplain" dari seorang senior, untuk kebaikan bersama, saya sengaja menyelesaikan lewat darat, kami satu almamater. Saya sengaja tidak ingin terpancing oleh orang2 yang berusaha memanfaatkan situasi ini dengan tidak melayani pertanyaan mereka. Kemudian terkait fitnah memanfaatkan kesalahan untuk ketenaran :D, ya tidak lah. Saya berprinsip bahwa "Pohon lebih utama daripada bayangannya. Pohon adalah diri kita sendiri, bayangan adalah popularitas". Saya sudah beberapa kali masuk media bukan karena 4G, misalnya dalam artikel Tarbawi ini. Sewaktu diberi penghargaan Bakrie, jika penghargaan diberikan karena dianggap penemu 4G, tidak akan saya terima. Semoga status ini bermanfaat dan membuat kita lebih bijaksana dalam bersikap ya :D.
Dikirim oleh Khoirul Anwar pada 19 Maret 2016
Dilanjutkan dengan pernyataan yang akhirnya diproofread terlebih dahulu oleh "Grand Seniro" mereka berdua.
Marilah melangkah bersama-sama menatap masa depan.
Rekan-rekan, terkait dengan generasi telekomunikasi 5G dan 6G, karena setiap generasi memiliki ciri khas, maka saya merasa perlu memberikan gambaran bedanya dengan 2G, 3G dan 4G. Saya berikan tanda tanya "?" karena standard 5G dan 6G belum ditentukan. Gambar ini mungkin tidak merepresentasikan struktur sebenarnya, akan tetapi saya berharap mampu membantu kita memahami secara sederhana struktur setiap generasi. Saya sangat welcome terhadap masukan terkait dengan gambar ini.
Dikirim oleh Khoirul Anwar pada 21 Maret 2016
Adapun tentang kontroversi ini, saya pribadi berpendapat bahwa pengakuan maupun penafian temuan adalah konsep barat modern, yang seharusnya tidak diserap oleh budaya Indonesia. Cukuplah seseorang berkarya sebagai anonim untuk digunakan secara gotong-royong untuk kemaslahatan umat manusia, dengan imbalan pahala surga atau sekadar balas budi oleh segelintir orang di lingkarannya, tanpa ada yang menyelewengkannya untuk kepentingan pribadi atau golongan. Utopia, memang. Tapi apakah yang lebih utopia daripada kesadaran berbangsa dengan masyarakat terbayang?
Bagaimanapun juga, saran saya, jika beliau belajar dari sosok Son Goku, selayaknya juga meneladani betapa Goku dihargai kehebatannya baik oleh kalangan kawan maupun lawan, tetapi sama sekali tidak perlu dikenali oleh khalayak awam.
Tugas untuk tampil tenar sebagai tokoh masyarakat diserahkan kepada mantan pesaing yang kemudian menjadi besannya, yakni Mr Satan.
Strategi tersebut semestinya fasih diterapkan oleh para penggemar sejati Dragon Ball. Sebaiknya meminta pendampingan humas dari pihak almamater atau tempat kerja; jangan bertindak sendiri dalam menghadapi media. Hindari taktik politik, kembalikan semuanya ke jalur akademik.
Memperhatikan fenomena dinding facebook saya di bulan Februari yang cukup ramai dengan tampilnya kawan-kawan saya sebagai seleb medsos dadakan, dengan ciri-ciri terusan pesannya bisa saya terima ulang melalui jaringan lain yang setahu saya tidak berhubungan langsung.
Rekor masih dipegang oleh sahabat sekelas SMA, Bung Lucky Ginanjar Adhipurna dengan 9929 kali dibagikan, 14490 jempol, dan 230 (391) komentar (selain itu ketemu juga beberapa salinan yang tidak semua terlacak) sejak Februari 12, 13.31 WIB membawakan pernyataan sikap orang tua menghadapi LGBT, isu sensitif yang jelas hangat mengandung pro-kontra.
Dalam seharian ini, kakak angklung Teh Fani Aprina Ahmadi melesat sangat kencang dengan 6527 kali dibagikan, 448 jempol dan 55 (144) komentar (masih bertambah terus) sejak Februari 25, 0.14 WIB menanggapi isu segar terkait kebijakan yang baru saja diterapkan pemerintah yang mewajibkan agar konsumen membayar kantong plastik belanja.
Yang sudah mapan itu teman satu sekolahan sejak SD (walaupun ngga pernah sekelas) Teh Patra dengan 1872 kali dibagikan, 3122 jempol, dan 320 (447) komentar sejak Februari 2, 16.10 WIB tentang membesarkan anak, namun status-status lainnya juga muncul secara rutin yang rata-rata menembus ratusan jempol.
Investasi TerbaikPria muda itu melangkah memasuki kamarku.Pria : "Ummi, aku butuh uang" Aku : "I know"P : "Aku mau...
Posted by Teh Patra on Tew's Day, Februarrry 2, 2016
Sebelum ini saya memilih tidak turut berbagi ketiga taut di atas, supaya tidak asal ikut-ikutan belaka tanpa menentukan pendapat sendiri. Namun, sumbangan mereka dalam memproduksi informasi yang jujur dan dapat diandalkan berdasarkan pengalaman, pemahaman, dan perasaan pribadi yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya, dalam hemat saya adalah hal yang patut diteladani.
Menunggu kawan-kawan selebritas lainnya kembali menciptakan kehebohan dunia maya... Kalau ada yang terlewat yang seharusnya dicantumkan dalam panggung ketenaran ini, tolong kasih tahu saya ya heheheu
Kawan-kawan LFM bersepakat untuk mendokumentasikan sudut-sudut trotoar Kota Bandung yang masih menghambat kenyamanan pejalan kaki. Semoga informasi ini bermanfaat sebagai titik tolak upaya perbaikan infrastruktur pedestrian ke depannya.