Sabtu, 20 Januari 2007

Anak-anak Abad 21

Tampaknya memang sedang meluncurkan promosi besar-besaran, Urasawa Naoki kemarin muncul di NHK Professional.

urasawanaoki

Urasawa Naoki, bintang dunia manga, memperoleh dukungan yang luas di seluruh dunia dengan jumlah terbitan di atas seratus juta eksemplar.
Itu adalah karena beliau mengutamakan raut wajah para tokohnya untuk menampilkan perasaan dari lubuk hati yang terdalam, bahkan kalau perlu beliau sendiri memerankan tokohnya, menggambar sambil becermin.
Bersama Nagasaki, sang editor, beliau menyusun cerita khas dari hasil pemikiran masing-masing secara terpisah yang kemudian ditubrukkan satu sama lain untuk diolah kembali. Bahwa pembaca paling kritis adalah dirinya sendiri, beliau berusaha mencapai kepuasan pribadi dalam pekerjaan.
Sampai batas waktu, Urasawa akan meneliti gerak-gerik tokoh manganya secara halus. Kadang-kadang ada juga kejadian harus menggambar ulang. Walaupun berada di papan atas, Urasawa tetap mendengarkan pendapat orang lain agar dapat membuat karya yang mengejutkan diri sendiri.
Teladannya ada dua, Tezuka Osamu (membuka wawasan mengenai kemungkinan manga yang tak terbatas) dan Bob Dylan (cara menapak hidup yang mengagumkan, tak peduli penolakan penonton, tetap bermusik sekehendak hati). Kini, dalam menyelesaikan 20cb, beliau terjepit di antara apa yang ditujunya dan memenuhi harapan pembaca.


Apakah "professional" menurut Urasawa?
Orang yang mempunyai batas waktu. Kemudian, menghadapi batas waktu tersebut ia berjuang sebaik-baiknya...
(Meh... Bukan saya deh)

Lucunya, tayangan ini berjudul: "Kokoro no mama ni, kouya wo ike" (Pergilah ke padang liar dengan sekehendak hati). Ingat di mana? Muncul di baris-baris lagu lama yang baru saja saya catatkan kemarin. Hmmm, mungkin memang lagu itu beken di masa mudanya.

Bab akhir sesungguhnya dari 20th Century Boys yang ditunggu-tunggu, telah muncul secara bertahap.
Tapi... tapiii? Kok ganti judul jadi 21st Century Boys??? Gubraggg...
Berarti yang kemarin itu memang tamat? Padahal begitu dibaca isi ceritanya, masih menyambung dengan baik dengan cerita sebelumnya: Kenji tidak mau lagi memainkan lagu ala Bob Lennon yang heboh itu: guutalala, suudalala...
boblennon

Ternyata dia bernasib sebagaimana kebanyakan seniman lainnya, keasyikan berkarya lupa olahraga! Bahunya pun turun dan ia harus mengikuti perawatan pijat intensif sehingga terpaksa mendiamkan manga ini selama setahun kemarin...
Dan terpaksalah kita bersabar menunggu, siapa sang "teman" di balik topeng? Bagaimana nasib kakaknya Kenji? Berhasilkah usaha sang polisi muda Chouchou? Ada apa di balik replika menara Expo 70 yang menyeramkan itu...?

Yang jelas skenario film tahun depan diawasi langsung oleh Urasawa (ach masa iyaaa), dan semoga saja cerita ini bisa tamat dengan sentausa, tidak telantar di tengah jalan seperti judul terakhir Pemuda Abad 20 Tintin yang kurang lebih mengambil tema sama: gerakan kepercayaan...
(Ngomong-ngomong, dalam dokumenter ini Urasawa tampak memakai dua macam kaos Tintin... Hehehe, gak penting ya?)


Google Video: [NHK] Professional Shigoto no Ryuugi #38

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hai, namaku Dipo. Aku moderator untuk milis tentang Jepang J-I_link@yahoogroups.com. Aku suka sekali tulisan-tulisan kamu. Mau nggak bergabung bersama kami di milis tersebut? Aku yakin tulisan-tulisan kamu akan sangat bermanfaat bagi anggota milis itu. Kalau mau, kamu tinggal kirim email ke aku. Alamat emailku: dipo@jpf.or.id.

Gabung ya
Dipo Siahaan