Rabu, 10 Januari 2007

Pemuda (Abadi) Abad 20

Kalau yang kemarin itu "anak-anak abad 20", yang ini sih "pemuda (abadi) abad 20".

Membuka-buka kembali koleksi komik yang sudah mulai berjamur... hiks...

22 Mei nanti, sang pengarang, Hergé almarhum dirayakan seabad kelahirannya. Dan hari ini Tintin, "bacaan untuk usia 7 sampai 77 tahun" walaupun telah berusia 78, lewat dari 77 tahun, masih berjaya.

Kabarnya untuk mengawali perayaan besar-besaran ini, Paris menggelar pameran Tintin di Pompidou dari 19 Desember kemarin sampai Februari 2007.

tintin-pompidou

Pameran ini juga menampilkan seorang seniman yang bermasalah, dari waktu ke waktu, dengan keraguan pada diri sendiri, yang menghentikan, mengabaikan atau melanjutkan proyek yang berbeda-beda, dan, yang dalam sebuah surat balasan terhadap pembaca di tahun 1954, menemukan dirinya membela diri bahwa ia menanamkan anti-Semitisme dalam salah satu tokohnya.


tintin-jpPameran berfokus pada karya titik balik pertama Tintin, "Lotus Biru". Ironis, karena ini karya yang memunculkan orang Jepang dan negaranya sebagai peran antagonis.
Untunglah, seperti pernah saya ceritakan juga sebelumnya, Tintin masih diterima orang Jepang, bahkan punya jaringan Tintin.co.jp(sementara Asterix hampir tidak dikenal).
Apakah mereka murni menyukai Tintin, atau kebetulan konsumtif saja?
tokotintin2tokotintin3

Nah, bagaimana dengan Tintin di Indonesia? Lingkaran jurnal tintin.com bulan ini menyebut negeri kita sebagai L'Indonésie: Un Pays Meurtri, merujuk pada kesesuaian gambaran dalam komik Tintin "Penerbangan 714 menuju Sydney" bahwa peristiwa pesawat hilang itu sudah sejak lama memang sering terjadi di Indonesia... Dikaitkan dengan kasus Adam Air, Tsunami 2004, Bom Bali... Otsch!!! Kalau begitu, bagaimana kabarnya para makhluk luar angkasa yang mendarat di kepulauan Sumba, ya?

tintin indonesia


Tidak ada komentar: