Buktinya, bagi saya, makanan melulu yang terkenang...)
Berikut adalah hidangan berbuka yang dapat dinikmati di Bandung dan sekitarnya.
う。 Es Cendol Elizabeth
Es cendol yang asalnya parkir di depan toko sepatu Elizabeth di Otista, kini beredar di setiap pelosok bandung dengan 'waralaba' yang sama: sebenarnya sih gak perlu waralaba resmi, cukup penyetaraan mutu saja. Dengan pewarna hijau daun suji asli, gula aren yang mantap, santan yang segar, dan dibubuhi sedikit serpihan buah nangka matang sebagai pewangi. Harganya Rp5000 (lima ribu rupiah) sekantung, bisa untuk 3 gelas.
Paling sering termakan saat Ramadhan, karena demi mempersiapkan dandanan hari raya, pastilah kita beredar di sekitar Alun-alun, Pasar Baru, dan Kebun Kelapa, dan selalu tergiur oleh makhluk satu ini.
ゐ。 Cincau Hijau
Bahasa Inggrisnya, "agar rumput". Lebih senang menyebutnya dalam bahasa Sunda, dengan g: "cingcau". Berbeda dari cingcau hitam, yang hijau ini dibuat cukup dari rendaman daun cingcau hijau, tidak perlu ditambah kanji dan abu. Tapi, karena tidak tahan lama, dan kekenyalannya mudah mencair kembali, cincau hijau ini jarang diperjualbelikan secara umum, hanya secara musiman bisa diperoleh di gerobak kaki lima yang parkir di pinggir jalan atau sekitar pasar.
Dihidangkan dengan santan encer dan peuyeum sampeu' alias tapai singkong, biasanya diberi gula berwarna merah gincu. Nah karena merah gincunya mencurigakan, saya selalu menolaknya dan cukup puas dengan manisnya peuyeum saja. Cingcau hijau ini berkhasiat menurunkan darah tinggi, dan sejuk untuk sariawan.
Secara pribadi sih, ini sebenarnya bukan hidangan berbuka, karena lebih sering dibeli siang hari setiap pulang sekolah di bawah terik mentari di persimpangan Jalan Batik Kumeli, masa SD-SMP-SMA. Kemudian akan disantap sebagai teman menonton Sesame Street... Hmmm nyammm. Saat itu harganya Rp500 (lima ratus rupiah, kalau sekarang naik sekitar tiga kali lipat jadi Rp1.500 (seribu lima ratus rupiah) seporsi. Jangan sudi beli di restoran, bisa-bisa naik lagi 10 kali lipat jadi Rp15.000! Keterlaluan.
の。 Bubur Kacang Hijau
Biasa dicampur dengan pulut hitam, dimasak dengan gula merah, santan, dan daun pandan.
Sebenarnya sih ini makanan rutin penambah tenaga, minimal sekali seminggu pasti dihidangkan, dan dimasak sendiri. Tapi terutama awal-awal puasa, selama kios bubur yang sekaligus juga markas Maung Bandung/Viking Persib di sebelah lapangan bulutangkis dekat rumah masih buka tengah malam, lumayan tinggal beli, untuk memuaskan sahur. Selain itu abang penjualnya bertampang lucu sih, kalem agak bopeng dan berponi, seperti tokoh komik.
お。 Jus Alpukat
Yang penting alpukatnya sendiri harus matang, empuk dan manis. Akhir-akhir ini sulit menemukan restoran yang menjual jus alpukat yang enak. Kebanyakan mereka menutup-nutupi keenceran atau kepahitan alpukat dengan menambahkan gula ataupun susu kental manis putih/coklat sebanyak-banyaknya. Yang bisa direkomendasikan, mungkin di kantin Seruni di RS Hasan Sadikin, diseruput setiap menjenguk siapa pun kenalan yang dirawat di sana.
く。 Putu Bambu
Kemunculannya tuh cukup misterius, karena disertai peluit uap tungku. Dibuat dari tepung dan gula jawa dijejalkan ke tabung bambu, dikukus di atas lubang uap dari kotak kaleng, lalu ditekan keluar dan ditimbuni kelapa parut di atas daun pisang.
Sempat suatu saat kesal menemukan, ada tukang putu goblok yang berani-beraninya mengganti tabung bambu dengan... pipa paralon. Untunglah, tukang-tukang putu yang dipanggil beberapa hari kemudian, tidak ada lagi yang ditemukan melakukan hal yang sama.
Selain itu juga ada putu ayu dan putu mayang, dengan bentuk yang lebih menarik. Putu ayu, mungkin tepungnya agak berbeda, kelapa parutnya dijejalkan juga ke cetakan, lalu gulanya sudah dicampur (???) Kalau putu mayang, dicetak seperti gulungan bihun halus-halus.
や。 Kue Semprong
Kue kering, dari adonan tipis digulung atau dilipat-lipat, dengan bumbu pisang dan wijen, biasa dijual di toko keripik berjajar dengan pisang sale.
(Tipisnya ini juga mengingatkan pada dadar gulung, yang duluuu waktu keciiiiil sekali, masa balita menjadi hidangan lebaran favorit yang bisa diperoleh di acara kumpul keluarga. Tapi sekarang, entah apakah karena yang dihidangkan sekarang nyaris tidak ada lagi yang berwarna alami, saya jadi kehilangan selera terhadap dadar gulung.)
ま。 Macchaaa!!!
Yang satu ini sih khas Jepang, terutama Kyoto-Uji. Teh hijau, bubuk. Pengalaman yang menarik mengenai upacara minum teh pernah saya ceritakan tahun lalu.
Rasanya memang pahit, apalagi sebelum meminumnya harus terlebih dahulu menelan wagashi (kue Jepang yang sangat manis), sehingga pertama kali mencoba harus siap-siap lidah dulu. Namun, meminjam istilahnya oom Nishikado Sojiro, 'sono nigasa ga ii no.' Seperti belajar tentang hidup.
Kalau sudah terbiasa, bisa mengatakan rasa ini enaaaaak dan segar.
Maccha di jepang biasa juga dipakai sebagai bumbu kue, seperti kastela, biskuit, puding, parfait, yatsuhashi, shiratama, dan lain-lain. Haagen Dazs adalah salah satu merek es krim yang menyediakan rasa maccha yang mantap.
2 komentar:
seneng yang serba ijo yach kan ? met lebaran ya
Yang butuh bibit pohon cincao bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com Siap kirim ke seluruh Indonesia. Trims Prabowo JOgja
Posting Komentar