Hmmm, bulan cemerlang sekali sejak maghrib tadi, mengalahkan daya tarik lampu neon semeriah apa pun. Rencananya mau melanjutkan cerita peri, namun suasana hati malah terlalu nyaman untuk diganggu gugat.
Ngomong-ngomong ternyata bulan-bulanan bumi yang alami ada lagi satu, asteroid yang dinamakan Cruithne yang terperangkap gaya tarik bumi-bulan. Selain itu banyak lagi sampah angkasa artifisial yang mengitari bumi, sisa-sisa satelit atau roket rusak. Mungkinkah suatu saat mereka akan membesar dan membulat menjadi bulan kedua, ketiga dst?
Yang belum sempat saya ceritakan dari Expo 2005 tahun lalu, gerai Mitsubishi Miraikan dengan teater IFX-nya dan robot Wakamaru-nya menampilkan kisah bahwa "bila bulan tidak pernah ada", evolusi makhluk hidup terhambat, manusia tidak akan hidup saat ini dan dinosaurus akan masih menjajah bumi. Lah, itu kan cuma kalau percaya teori evolusi???
Manga Jepang sering sekali menjadikan bulan sebagai bulan-bulanan. Piccolo di DB menghancurkan bulan tanpa sisa agar Son Gohan tidak berubah menjadi gorila. Tetsuo di Akira melubangi bulan demi memperlihatkan kekuatannya mengganggu keseimbangan gaya berat. Mokuren dan Shion di BCM adalah dua makhluk luar angkasa sebesar kelingking yang berstasiun di bulan demi meneliti perilaku manusia bumi.
Kini giliran bang Ener yang berhasil mendarat untuk mengadakan penjelajahan ke tanah tanpa batas yang dia idam-idamkan selama ini. Apa yang akan ia temukan di sana? Manusia liliput yang menggali lubang bawah tanah? Kelinci yang penuh pengorbanan? Ular naga?
Dulu waktu masih kecil, memandang bulan purnama selalu ingat cerita Chandrakirana-nya Ayip Rosyidi. Sekarang cukup ingat bang Ener saja lah. Semoga dia bisa hidup bahagia di Faerie Varth. Yahaha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar