Tanggal 12 bulan 12, yang angkanya bisa juga dibaca 「いい字一字」, artinya "sebuah huruf yang baik", ditetapkan sebagai Hari Kanji, demi merangsang minat masyarakat mempelajari lebih dalam makna filosofis yang terkandung di setiap huruf.
Hari itu diumumkan hasil terbanyak dari angket yang diikuti puluhan ribu rakyat Jepang mengenai huruf tahun ini pilihan masing-masing, yang menurut mereka paling tepat menggambarkan peristiwa selama satu tahun, untuk kemudian dipajang sampai tahun baru.
Masih dua minggu sebelum bencana nasional Indonesia, pak Pendeta sudah melukiskan dengan kanji "Wazawai", bencana, betapa tahun 2004 telah dinilai orang Jepang sebagai tahun bencana di negara mereka juga: dengan adanya gempa Niigata; taifuu bertiup berturut-turut, terutama nomer 23 yang paling merusak; dan rekor suhu tertinggi yang dicapai di musim panas, melebihi suhu badan...
Namun memang dalam sejarahnya, ritual ini nyaris belum pernah menampilkan huruf yang benar-benar bermakna bagus sesuai niat awalnya.
Dimulai sejak 1995, huruf yang muncul pertama kali juga tak jauh berbeda: 「震」=goncangan. Memang saat itu Jepang digoncang berbagai macam peristiwa: gempa besar Hanshin-Awaji (yang saya ceritakan kemarin), teror Aum Shinri-Kyo, dan masalah perbankan.
Pada 1996, 「食」=makan, menggambarkan masalah-masalah keracunan bakteri O-157, berjangkitnya penyakit sapi gila, dan tindak korupsi yang memakan pajak dan tunjangan kesejahteraan.
Huruf tahun 1997 「倒」=tumbang, berusaha agak lebih netral karena selain menggambarkan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar akibat tekanan ekonomi yang dipengaruhi krisis di Indonesia, tapi juga mewakili keberhasilan tim sepak bola Jepang menumbangkan saingan-saingan besar untuk memastikan penampilan pertama mereka di Piala Dunia.
Tahun 1998 kembali muram dengan 「毒」=racun, insiden kare beracun di Wakayama, polusi lingkungan berupa dioxin dan hormon...
Sebagai penutup abad, pada 1999 terpilih 「末」=akhir: musibah-musibah tak terduga yang terjadi pun, memberi kesan "dunia pun segera berakhir"...
Mungkin untuk menghibur, huruf 2000 beralih ke 「金」=emas:
- medali-medali yang dipersembahkan atlit Jepang dari Olimpiade musim panas dan Paralympic Sydney;
- KTT antara Kim Dae Jung dengan Kim Jong Il;
- wafatnya Kin-san, salah satu dari nenek kembar yang berusia di atas 100 tahun, idola seluruh rakyat Jepang;
- terbitnya mata uang lembaran 2000 yen;
- terbitnya receh 500 yen baru demi mencegah uang palsu dari Won Korea.
Tahun 2001 menjadi 「戦」=perang: dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan meletusnya teror 9/11 yang membuat seluruh rakyat Jepang waspada akan dilibatkan karena kedekatan pemerintah mereka dengan Amerika; dalam hal ekonomi, melawan tindak PHK semena-mena; politik, ketegangan di kabinet; yang membanggakan mungkin hanya kepahlawanan pemain baseball Ichiro menjadi bintang Major League.
Seakan menebus harapan tahun sebelumnya,「帰」=kembali, menjadi pilihan tahun 2002. Pulihnya perekonomian Jepang ke standar sebelum era bubble; curahan doa seluruh rakyat Jepang agar Tama-chan, si anak anjing laut kutub Utara yang tersasar ke sungai Tamagawa, agar bisa kembali ke laut lepas; pengembalian sandera dari Korea Utara; mengenang kembali sifat asli orang Jepang yang rendah hati dan tekun, dengan dimenangkannya Nobel oleh Tanaka Koichi.
Tahun 2003, kanji yang menang adalah 「虎」=harimau, merayakan kemenangan kelompok baseball Hanshin Tigers di central league yang telah tertunda belasan tahun, menanamkan di hati perasaan: kalau usaha, pasti bisa!; raungan para politisi mengenai pembaharuan jepang: dikirimkannya pasukan pertahanan Jepang ke "lubang harimau" Iraq.
Tahun ini, pilihan huruf 「災」 mendapatkan suara dengan jumlah yang lumayan jauh mengalahkan 「韓」 "kan", huruf untuk Korea Selatan, yang berbagai budaya popnya booming di Jepang, ditandai dengan bekennya 冬ソナ alias Winter Sonata, yang menghibur masyarakat terutama para nenek-nenek di tengah kekacauan sehari-hari.
Dapatkah tahun 2005 memunculkan kanji yang jauh lebih indah?
「美」「楽」 dan semacamnya lah...
1 komentar:
Tiap tahun menorehkan kenangannya sendiri
Posting Komentar