Kota halamanku untuk ke-59 kalinya memperingati Bandung Lautan Api, sementara tukang-tukang masih belum berhenti memperbaiki monumennya. Dan sebulan lagi, bakal digelar perhelatan setengah abad Konferensi AA (jelas bukan Anne Ahira, dan gak nyambung sama Aa Gym, ini Asia Afrika, bagi yang masih bertanya juga).
Tapi Bandung kini, walaupun telah mengganti keramik trotoar, melapisi aspal jalan, dan memugar Gedung Merdeka, masih menjadi Lautan Sampah di sana-sini akibat longsoran Leuwigajah. Ibaratnya, berlipstik tanpa sempat gosok gigi.
KAA, mungkin hanya sekedar romantisme belaka. Namun bukankah itu yang mendorong manusia untuk melakukan hal-hal luar biasa? Apalagi gelar Bandung kan Paris van Java. Dan terhadap cerobong-cerobong monumen Bandung Lautan Api, silakan bergumam, "Eyippeul I'm in Love"...
1 komentar:
Bandung bersolek: Pasang keramik trotoar, memperindah taman-taman, gusur kaki lima, hmm.. apa lagih yah
Posting Komentar