Jumat, 15 April 2005

Kota Tepian

Samarinda adalah kota yang semrawut, namun bila menyusuri pinggir sungainya, anda akan menemukan keasrian yang takkan diperoleh di Bandung sekalipun. Fasilitas publik berupa lapangan olah raga, taman bermain anak-anak, tempat duduk-duduk bakar sate, tertata rapi di sepanjang Mahakam.

Terlihat juga Islamic Center megah yang sedang dalam pembangunan.



Beranjak ke tengah kota, ada Citra Niaga, peraih Aga Khan Award putaran keempat (1990). Daerah pemukiman kumuh penuh pedagang kakilima yang berhasil diperbaharui menjadi kompleks perdagangan melalui keterlibatan masyarakat dan swasta, tanpa dukungan finansial dan teknis dari pemerintah ataupun dana asing.


Lebih dari 200 gerai besar kecil dan fasilitas rekreasi, terintegrasi secara desain dengan atap tradisional khas Kalimantan. Teladan bagaimana minat komersial bisa diarahkan kepada keuntungan publik dalam proses pembangunan urban yang demokratis, sebagai hasil dari manajemen yang memadukan kerja sama antara pedagang kaki lima, pemilik toko, pemerintah daerah dan konsultan.

Tidak ada komentar: