Sabtu, 23 April 2005
Puntang (panting)
Hari Kartini. Hari Bumi. Maulud Nabi.
Kulalui dengan bermalam gunung Puntang, menelusuri jejak-jejak kenangan masa muda (seakan sudah gaek saja, ohok ohok) bersama, siapa saja nih? Sebutlah Squarepants Squad... Dari kanan ke kiri, Meli Krabs viii, Squineward vii, Plankdul ix, Spongebondra viii, dan Hyoutrick vi... Yahaha.
Mou juunen buri kanaa? Apa yang berbeda ya, swasta dan panitia kebanyakan sudah punya seragam angkatan lengkap kaos, sweater dan jaket (idih apa gak bosan hitam merah melulu???); pada diklat di sekolah, kompor dan ceret sudah digantikan dispenser; dan angkatan kali ini membuat gebrakan: bertahan 28 orang sampai babak ketiga.
Mungkin salahku, karena di materi sejarah dan perkenalan, aku nimbrung menegaskan bahwa "Justru bukti dari keberhasilan diklat adalah ketika semua bisa bertahan bersama-sama, bukanlah karena menyisihkan teman. Selama program yang direncanakan panitia tetap menjamin kualitas lulusan, tentu siswa akan lebih nyaman ketika melaksanakannya dengan saling mendukung satu sama lain." Eh betul saja, meskipun acaranya sudah dipercepat ke Kamis/Jumat gara-gara menghindari KAA, mereka tetap keukeuh ramai-ramai. Yahaha selamat mampuslah kalian panitia... :)
Karena demi KAA Bandung mengerahkan pawangnya agar Bandung cerah di hari Minggu, maka malam Jumat ini kami juga kebagian sialnya hujan deras di tengah malam. Aku memilih sepos dengan beberapa anak angkatan xii/xiv, tugas senyum ke siswa meminumkan bandrek dan nutrisari untuk memulihkan tenaga dan pikiran di tengah perjalanan malam mereka, lalu membuat suasana santai yang nyaman sehingga mereka bersedia berbicara menjawab wawancara, mengucapkan sandi dan membujuk teman berikutnya untuk mau melakukan yang sama...
Dan iya lah, ember semua tohohohoho.
Heran apa kami penjaga pos ini sedemikian ahli bersandiwara atau mereka yang terlalu mudah percaya saja. Rasanya aku dulu tidak sepolos itu dah.
Dan siapa bilang hak asasi manusia ditindas di sini? Mereka yang berkubang lumpur dan merunduk-runduk itu adalah anak-anak yang bersedia membayar tiga-puluh-lima-ribu rupiah per orang demi terselenggaranya acara ini.
Apa yang dicari yah? Sebuah prestise?
Mengapa aku sampai melaluinya dulu, jelas karena kurang kerjaan. Tapi mereka?
Ada siswa yang menjawab: Untuk membentuk pola pikir menjadi lebih baik...
Yahaha pola pikir cemana yang terbentuk di sini? Yang jelas tak terkategorikan pada "lebih baik". Mungkin lebih tepat, "alternatif", yah? Dengan kemampuan menempatkan diri pada sudut pandang yang berbeda, kalian dapat memperluas wawasan dan merumuskan ulang pola pikir yang selama ini sudah terpatri di benak kalian.
Demikianlah, siswa.
Seiring dengan mengalirnya kenangan ini, aku ucapkan selamat kepada beberapa orang di antara yang pernah terlibat: Enda yang baru jadi seorang ayah, Ncha yang seiring ultahnya lancar menerbitkan chicklit kedua...
Dan yang lain, baik yang masih timbul maupun yang sudah tenggelam dalam arus lain, semoga berkah apa pun yang kalian lakukan di manapun kalian berada.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Pantesan Kanti ilang di milis FLP Jepang. Tau-taunya jalan-jalan mulu he...he...he...
Kanti, buku terbaru saya diulas dong, siapa tahu Kanti tahu ada yang tambah sebel :D
Sis, ki wo tsukete ne...
Posting Komentar